KOTBAH

PERJANJIAN BARU
(1 Korintus 11:23-26)

Tidak kenal tidak sayang. Ungkapan ini menyatakan bahwa pada saat seseorang mengenal maka akan timbul rasa sayang. Demikian juga dengan Alkitab. Banyak orang yang tidak menyayangi Alkitab karena mereka tidak mengenal seluruh keberadaan Alkitab. Alkitab kita dibagi menjadi dua bagian, yaitu Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru. Dalam Perjanjian Lama yang menjadi dasarnya ialah lima kitab pertama yang ditulis Musa. Lima kitab ini adalah Kejadian, Keluaran, Imamat, Bilangan dan Ulangan. Bangsa Israel dapat berhasil dan beruntung dalam hidupnya apabila mereka melakukan lima kitab Taurat ini. Dalam hubungan relasi dengan Tuhan dijelaskan adanya korban-korban persembahan, antara lain korban bakaran, korban sajian, korban keselamatan dan korban penghapus dosa.

Bangsa Israel setiap kali melakukan dosa akan bertobat dan mempersembahkan korban. Tetapi setelah bertobat mereka kembali melakukan dosa lagi. Dan ini terus menerus terjadi, berdosa – bertobat – mempersembahkan korban – berdosa lagi – bertobat – dst. Hal ini menyebabkan perjanjian Allah kepada bangsa Israel menjadi batal. Sebab mereka telah mengingkari perjanjian tersebut. Perjanjian lama tidak lagi mungkin dilakukan karena sudah dibatalkan Allah (Ibr. 8: 8-9), maka perlu dibuatkan Perjanjian Baru. Yang dibatalkan di Perjanjian Lama adalah mengenai korban-korban. Hukum-hukum atau perintah-perintah Tuhan dan janji-janji Tuhan dalam Perjanjian Lama masih berlaku hingga saat ini.
Isi dari Perjanjian Baru:

1. Dalam Perjanjian Baru tidak perlu pergi ke Yerusalem untuk menyembah Allah. Kita menyembah Allah di dalam roh dan kebenaran (Yoh. 4: 23-24).

2. Janji-janji berkat Allah diberikan kepada kita dalam nama Yesus Kristus. Dalam Perjanjian Baru, kita dapat melakukan semua dalam nama Yesus (Yoh. 16: 24). Selain itu berkat-berkat Abraham diberikan kepada kita (Gal. 3:1) dan ada enam berkat yang diberikan Allah kepada Abraham (Kej. 12: 2-3). Yang terjadi pada kita apabila kita berada dalam Perjanjian Baru, ialah kita akan menerima kuasa untuk menjadi anak-anak Allah (Yoh. 1: 2). Kalau kita anak Allah maka Allah akan senantiasa membela setiap perkara kita. Janji-janji Allah bagi kita:

· Janji masuk ke sorga (Yoh 3: 18).

· Barangsiapa meminta kepada Allah dalam nama Yesus, maka Bapa akan melakukannya (Yoh. 14: 13-14).

· Memperoleh pengampunan dosa dan menerima Roh Kudus (Kis. 2: 38).

Dalam nama Yesus ada kuasa dan kemenangan (Fil. 2: 10-11). Perjanjian baru menjadikan kita anak-anak Allah dan membuat kita memperoleh janji-janji Allah di dalam nama Yesus. Amin

By: Pdt. Henoch Wilianto - Minggu, 7 Sept 2008