KOTBAH

Telanjang - Takut - Sembunyi

(Kejadian 2: 7-9, 15-17)

Di balik sebuah simbol ada karakter, kualitas yang diwakilinya. Demikian pula halnya pada saat Tuhan menciptakan manusia segambar dan serupa Allah. Manusia mewakili karakter Allah. Setelah Tuhan menciptakan manusia, Tuhan membuat taman Eden dan menempatkan manusia di sana. Taman Eden merupakan tempat yang indah dan menarik. Ketika Tuhan memberikan yang baik dan sempurna, bukan berarti kita tidak usah berbuat apa-apa lagi. Tuhan mau supaya kita mengusahakan dan memeliharanya.

Dalam Kejadian 2:16 TUHAN memberi perintah kepada manusia: "Semua pohon dalam taman ini boleh kaumakan buahnya dengan bebas, tetapi pohon pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat itu, janganlah kaumakan buahnya, sebab pada hari engkau memakannya, pastilah engkau mati." Kalau Tuhan tidak memberikan hal-hal tertentu kepada kita, maka kita tidak perlu menginginkan hal-hal itu. Kalau kita terus menerus menginginkan yang Tuhan tidak berikan kepada kita, maka kita akan sampai ke suatu titik di mana kita akan mempertanyakan karakter kebaikan Tuhan yang membuat kita mencurigai bahwa Tuhan berlaku tidak adil kepada kita.

Ketika Tuhan bertanya "Di manakah engkau?" kepada Adam dan Hawa, ini bukan berarti Tuhan tidak tahu! Ia maha tahu, tetapi yang Ia mau tahu adalah kejujuran manusia. Adam dan Hawa sembunyi karena mereka telanjang. Ketelanjangan bukan menjadi masalah sampai mereka melakukan pelanggaran.1. Telanjang adalah suatu tanda bahwa ada sesuatu yang hilang. Rm. 3:23 Karena semua orang telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah. Apa yang hilang dalam diri manusia ketika jatuh ke dalam dosa? Kemuliaan Allah, karakter Allah. Ketika Tuhan menciptakan manusia , Tuhan menghembuskan nafas hidup ke dalam manusia, Tuhan menginstall karakter ilahi-Nya dalam manusia. Itu sebabnya ketika orang melanggar, berbuat dosa , maka ada yang hilang dalam hidupnya. Pada saat kemuliaan Tuhan meninggalkan mereka, karakter Tuhan tidak ada dalam hidup mereka.

2. Takut adalah akibat hilangnya kemuliaan Allah dalam hidup manusia. Seringkali manusia takut masa depan, takut tidak bisa makan, takut tidak punya uang, takut tidak memiliki apa-apa, takut tidak bisa ke luar negeri, takut tidak bisa jalan-jalan dan takut-takut yang lainnya lagi. Manusia lupa bahwa ketakutan yang paling prinsip adalah hilangnya hubungan manusia dengan Allah.

3. Sembunyi adalah reaksi manusia untuk menyembunyikan ketelanjangannya. Cara manusia memulihkan kemuliaan yang telah hilang itu dengan daun ara. Daun Ara adalah simbol kemakmuran dan kekayaan (Mat 6:31-34). Manusia menutupi ketelanjangannya dengan kekayaan. Ini salah. Kemuliaan kita tidak datang dari kekayaan, harus ada binatang yang dikorbankan untuk memulihkan kemuliaan kita (Kej. 3: 21). Tuhan memulihkan kemuliaan kita melalui korban darah Kristus. Kemuliaan dipulihkan ketika manusia menerima Yesus Kristus ke dalam kehidupan-Nya (1 Ptr. 1:18-19).

Pdt. Henoch Wilianto - 07 Februari 2010