Rh Sabtu, 03 April 2010

PERCOBAAN ASCH (Roma 12: 1-12)

Pada tahun 1950-an, Solomon Asch, seorang psikolog Amerika melakukan percobaan mengenai tekanan lingkungan. Sekelompok orang dikumpulkan dalam 1 ruangan. Satu orang dari mereka merupakan sang objek penelitian. Dan tanpa diketahui sang objek, sesungguhnya semua anggota lain dari kelompok tersebut adalah anggota tim Asch sendiri. Di ruangan itu mereka diminta berpendapat secara bergantian, tentang beberapa ruas garis yang tidak sama panjang. Urutannya diatur sedemikian rupa, sehingga sang objek penelitian menjawab paling akhir. Maka, Asch menemukan bahwa jika semua orang berkata bahwa garis-garis itu sama panjang, walau jawaban itu salah, si objek penelitian cenderung ikut menjawab demikian. Namun, jika setidaknya satu orang menjawab benar, si objek penelitian jadi berani menjawab dengan benar. Percobaan ini menunjukkan betapa tidak kuatnya seseorang kalau harus melawan arus sendirian. Meskipun ketika ia tahu bahwa mengikuti arus berarti ikut salah, tetapi ketika ada orang lain yang menemaninya, ia akan menjadi jauh lebih berani. Karena itu, penting bagi kita untuk terus hidup dalam persekutuan yang memiliki relasi dalam, di mana kita bisa berbagi beban dan berjuang bersama sebagai anak Tuhan. Dengan bergandengan tangan, kita dapat melawan arus dunia.