Ringkasan Kotbah, Minggu 21 Maret 2010

Mengapa Orang Menjadi Miskin?
Yohanes 10: 10)

Tuhan tidak pernah merencanakan kehidupan susah untuk orang-orang yang dikasihi-Nya. Tuhan mau anak-anak-Nya hidup dalam kelimpahan. Berkelimpahan artinya:
1. Apa yang diperlukan dapat dipenuhi.
2. Dapat menolong orang lain yang membutuhkan.
3.Dapat memberi persembahan atau sumbangan untuk pekerjaan Tuhan.
Tetapi, mengapa banyak anak-anak Tuhan atau orang Kristen hidup dalam kemiskinan?

Lima (5) hal yang dapat menjadikan seseorang hidup dalam kemiskinan, yaitu:
1. Malas. Ciri-ciri orang malas, ialah suka menunda-nunda segala sesuatu, mempunyai banyak alasan, suka tidur dan suka membual – banyak bicara. Firman Tuhan memberikan nasehat bagi seorang pemalas untuk memperhatikan kehidupan semut (Ams. 6: 6-11).
2. Bodoh. Ciri-ciri orang yang bodoh, ialah tidak mau belajar, selalu merasa sudah mengerti dan tidak suka menolong orang lain. Orang yang bodoh akan menolak didikan dan menghina hikmat (Ams. 15: 5; Ams. 1: 7). Pemazmur menyatakan bahwa Taurat Tuhan itu dapat memberikan hikmat bagi orang yang tidak berpengalaman (Mzm. 19: 8).
3. Kikir atau Pelit. Ciri-ciri orang kikir atau pelit, ialah mau menerima – tidak mau memberi, selalu perhitungan dan tidak suka menolong orang lain. Firman Tuhan mengajarkan apa yang kita tabur itulah yang akan kita tuai (Luk. 6: 38; 2 Kor. 9: 6; Ams. 11: 24).
4. Serakah. Ciri-ciri orang yang serakah, ialah selalu merasa kurang (Ams. 28: 22) dan tidak tahu berterimakasih. Firman Tuhan mengajarkan kepada kita untuk mencukupkan diri kita dengan apa yang kita miliki (Luk. 3: 14).
5. Sakit. Seseorang dapat menjadi sakit dikarenakan tidak mau olahraga, kebiasaan pola makan tidak sehat, kurang istirahat atau kelelahan. Firman Tuhan mengajarkan bahwa latihan badani ada gunanya sekalipun terbatas (1 Tim. 4: 8).

1 Samuel 2: 7 menyatakan bahwa Tuhan membuat miskin dan membuat kaya; Ia merendahkan dan meninggikan juga. Benar. Tetapi ada beberapa hal yang dapat mempengaruhinya. Seseorang akan direndahkan dan menjadi miskin ketika seseorang menjadi malas, bodoh, kikir atau pelit, serakah dan sakit. Dan seseorang akan ditinggikan dan menjadi kaya ketika seseorang menjadi rajin bekerja, berhikmat atau pandai, suka memberi, puas dan cukup dengan pemberian Tuhan, sehat. Amin

Pdt. Henoch Wilianto - 21 Maret 2010