RH Senin, 29 Maret 2010

DIMULAI DARI DIRI SENDIRI (Kejadian 27: 30-36)

Penipu dan pengecut. Awalnya, Yakub jelas bukan tokoh Alkitab favorit saya. Akan tetapi, ternyata ia mengajarkan saya sebuah filosofi hidup yang penting: setiap perbuatan memiliki konsekuensi yang akan kembali pada kita; entah perbuatan baik, atau pun perbuatan buruk. Dalam kalimat yang lain, seperti yang dikatakan Paulus, "Apa yang ditabur, itu juga yang dituai." Pengalaman hidup Yakub menunjukkan "hukum" tersebut. Pada masa muda, Yakub menipu ayahnya dan kakaknya. Ternyata kemudian, ketika ia melarikan diri dari rumahnya, ia ditipu pamannya (Kej. 29:1-30). Dan bahkan di saat usianya telah beranjak tua, ia ditipu pula oleh anak-anaknya (Kej. 37: 31-35).

Maka betapa pentingnya kita menjaga sikap dan perilaku kita sendiri. Tuhan Yesus berulang kali menekankan pentingnya memulai perbuatan baik dari diri sendiri. Kerap kali kita frustasi ketika berada dalam situasi yang kurang baik. Tetapi barangkali kita lupa bahwa kunci terpentingnya ada dalam diri kita sendiri. Seperti yang sering dikatakan oleh orang bijak: jika kita ingin membuat dunia menjadi lebih baik, ubahlah diri kita sendiri dulu.