RH Senin, 14 Juni 2010

OBAT BAGI HATI (Yesaya 40: 1-5)

Dua katak terjatuh ke lubang yang dalam. Keduanya berusaha melompat keluar, tetapi tidak berhasil. Menyadari lubang itu terlalu dalam bagi seekor katak, maka katak-katak yang lain meneriaki mereka agar menyerah saja. Menyuruh mereka mengikhlaskan diri untuk mati saja di situ, sebab upaya mereka akan sia-sia. Salah satu katak percaya akan teriakan teman-temannya. Ia putus asa dan menyerah untuk mati. Tetapi yang lain tidak. Ketika para katak berteriak, ia justru makin giat melompat. Dan akhirnya, ia berhasil keluar! Teman-temannya heran dan baru tahu kemudian, ternyata katak itu tuli. Ternyata, tadi ia mengira teman-temannya menyorakinya untuk terus berjuang.

Perkataan yang diterima oleh otak kita sungguh berdampak dahsyat. Perkataan yang negatif menjatuhkan semangat. Meruntuhkan harga diri. Mengacaukan pikiran dan suasana hati. Sebaliknya, perkataan yang positif membangkitkan gairah. Menyalakan harapan. Memberi kekuatan. Seperti obat yang menyembuhkan. Banyak orang memerlukan siraman rohani dari ucapan mulut kita. Jadi, perbanyaklah kata-kata penghiburan dari bibir kita.