RH Sabtu, 07 Agustus 2010

PANDANGLAH LANGIT DI ATASMU (Mazmur 19: 2-7)

Pada suatu siang yang panas, Badu mengeluh kepanasan. Mukanya tak ada senyuman. Baju kerjanya mulai basah oleh keringat. Sorenya masih di hari yang sama, sekali lagi Badu mengeluh. Hujan turun sangat lebat disertai kilat, dan angin menusuk tubuhnya yang tak mengenakan jaket. Dalam hati ia berkata, "Tuhan, jangan berlebihan dong! Bukankah akan lebih baik jika tadi siang tak sepanas itu, dan sore ini tak sedingin ini?"

Mungkin itu juga yang ada dalam hati kebanyakan orang saat merespons cuaca. Saat panas, mengeluh. Saat hujan, mengeluh. Mendung pun mengeluh. Lihatlah pemazmur yang mengungkapkan kebesaran Allah, saat memandang ke langit. Bagaimana dengan kita? Setiap hari kita hidup di bawah kolong langit. Namun, sempatkah kita memandang langit hari ini? Mahakarya ilahi yang sayang untuk diabaikan begitu saja! Luangkan waktu sejenak untuk menikmati keindahan karya Tuhan dan bersyukur; entah pada saat panas, mendung, maupun hujan. Jangan terjebak pada keluhan, melainkan ingatlah Dia yang menciptakannya. Dan, mulailah bersyukur atas semua ini. Seperti Tuhan menaungi kita dengan langit demikianlah dia menaungi kita dengan kesetiaan-Nya dari hari ke hari.