RH Kamis, 28 Oktober 2010

TEGURAN SEORANG ANAK (Lukas 2: 41-52)

Ini cerita dari D.L. Moody, dalam buku berjudul Orang Buta yang Membawa Lentera. Seorang gadis kecil pulang dari gereja. Sambil duduk di pangkuan ayahnya ia berkata, "Ayah, apakah Ayah minum minuman keras lagi?" Perkataan putrinya itu membuat sang ayah gelisah. Jika istrinya yang menegur, tentu ia sudah hilang kesabaran dan minum lebih banyak alkohol. Namun, putrinya menegur dengan kasih. Ia pun bertobat. Sejak itu, rumahnya menjadi "surga" kecil. Keterbukaan komunikasi ini tidak merenggangkan hubungan, tetapi justru mengarahkan kembali keluarga itu akan rancangan besar Allah bagi mereka. Seorang anak yang mengenal kasih Kristus sangat mungkin menjadi saksi yang berani. Sebab ia tulus, tak ada niat menjerumuskan atau mempermalukan orang lain. Khususnya bagi keluarga sendiri. Tak selalu orangtua yang mengoreksi anak. Bahkan, ketika suami atau istri tak mampu menegur pasangannya, maka si anak dapat. Justru anak kerap dapat menegur orangtua dengan cara yang lebih mudah diterima. Maka, bawa anak sedini mungkin kepada Kristus. Tanamkan kesetiaan beribadah. Dukung pertumbuhan rohaninya melalui bacaan dan pujian rohani. Agar mereka menjadi murid Kristus yang ikut mewujudkan surga kecil dalam keluarga!