Ringkasan Khotbah Minggu, 10 Oktober ‘10

Empat Macam Pertobatan
Matius 3: 1-2

Di dalam hidup ini perlu kita sadari dan kita mengerti bahwa ada empat macam pertobatan, dan Tuhan menginginkan petobat-petobat yang sungguh-sungguh bertobat. Cara hidup yang lama kita tidak boleh dipakai lagi jika kita mau bertemu dengan Tuhan dan untuk masuk kerajaan Allah ada dua modal yang harus dimiliki yaitu: Iman yang selalu teguh, ketika Tuhan Yesus datang Ia akan menanyakan masihkah ada iman yang teguh kepada-Ku, dan hal yang kedua adalah kita harus bertobat, kita hidup setiap hari harus bertobat. Ada empat macam pertobatan yaitu:

1. Pertobatan yang tidak pernah bertobat” tidak bertobat”(Kej. 4:1-15). Kain tidak menyadari telah membunuh adiknya Habel, bahkan melawan Allah. Sering kali kehidupan orang Kristen tidak mau menyadari kesalahannya dan tidak mau tunduk kepada Tuhan, bahwa apa yang telah diperbuatnya menyakitkan Tuhan bahkan sesamanya. Orang yang demikian adalah orang yang tidak bertobat.

2. Bertobat menyesali perbuatannya tetapi melakukan lagi (1 Sam. 15:1-35). Saul berbalik dari Allah menyesali perbuatannya tetapi melakukan kejahatan lagi. Ada banyak orang sekarang ini terus melakukan kejahatan dengan perbuatan yang berbeda dengan sebelumnya yang pernah dilakukannya. Inilah pertobatan yang kelihatan menyesali tetapi melakukan lagi, semestinya hal ini jangan dilakukan lagi dan harus menjauhi dosa.

3. Bertobat tetapi mengatung diri (Mat. 27:1-10). Yudas menyesal atas perbuatannya, tetapi ia gatung diri karena ia tidak bisa menahan malu. Sering terjadi orang bunuh diri karena tidak kuat menanggung beban yang dipikulnya, orang yang demikian orang yang tidak memiliki iman yang kuat sehingga mencari jalan keluar sendiri dan akhirnya bunuh diri.

4. Pertobatan yang menyesali dan hidup yang berkenan dihadapn Allah (KPR 13: 22; 1 Taw. 29: 10-14). Kehidupan Raja Daud pernah melakukan kesalahan yang fatal tetapi Daud mengakui, menyesali dan ia membuka kesalahannya dihadapan rakyatnya dan Tuhan sangat mengasihi Daud sebab ia tidak mau melakukan hal yang sama bahkan ia meninggalkan perbuatannya lama dan melakukan yang berkenan dihadapan Tuhan di dalam hidupnya.

Sekarang bagaimana dengan kita, hidup yang kita jalani adalah singkat untuk itu mari kita jalani hidup ini dengan sebaik mungkin, karena Tuhan Yesus akan datang dan memilih kita yang hidupnya benar-benar sesuai dengan Firman Tuhan. Amin

By:dr. Daniel Hardjadinata - Minggu, 10 Oktober ‘10