RH Kamis, 23 Desember 2010

UJIAN KERENDAHAN HATI (1 Samuel 16: 11-13; 17: 13-18)

Bisakah Anda bayangkan seandainya Anda menjadi Daud pada waktu ia diurapi menjadi raja? Akankah ada perubahan cara kita berjalan, berbicara, dan bersikap? Bayangkan saja, kita yang semula hanya seorang gembala sederhana, tiba-tiba dipromosikan menjadi raja Israel yang akan datang. Mungkin jika kita menjadi Daud, kita tidak akan pernah mau lagi menggembalakan kambing domba. Mengapa? Dengan angkuh kita akan berkata, "Aku calon raja, masakan harus menggembalakan domba?" Namun, Daud tidak demikian. Setelah diurapi menjadi raja, ia masih bersedia menjaga kambing domba di padang. Sungguh sikap rendah hati yang patut diteladani!

Banyak orang tidak bisa menjaga hati saat keadaannya meningkat. Baru sedikit saja "dipromosikan" Tuhan, ia sudah berubah hati. Tidak lagi rendah hati, sebaliknya menjadi sombong. Kalau dulu ia setia pada perkara-perkara kecil, maka setelah hidup semakin nyaman, ia meninggalkan semuanya. Ia sudah malu melakukan hal-hal kecil yang dulu ia lakukan. Jagalah hati saat hidup kita "dipromosikan" Tuhan. Tuhan menghargai kerendahan hati kita. Sebuah kutipan mengatakan bahwa pengurapan Tuhan itu justru mengalir dari hal-hal kecil yang kita kerjakan dengan setia. Belajarlah untuk selalu rendah hati.