RH Selasa, 11 Januari 2011

AKIBAT DIMABUK KEKUASAAN (Matius 2: 16-18)

Pada satu sisi, Herodes sebetulnya raja yang baik. Selama hampir empat puluh tahun bertakhta, ia berhasil menciptakan perdamaian dan menjaga ketertiban di Kanaan. Ia jugalah yang membangun Bait Allah di Yerusalem. Pada masa-masa sulit yang melanda negerinya, ia memerintahkan penurunan pajak, sehingga rakyat tertolong. Bahkan, ketika terjadi kelaparan hebat, ia tidak segan-segan menggunakan persediaan emasnya untuk membeli gandum bagi rakyatnya yang kelaparan. Namun di sisi lain, kalau sudah menyangkut kekuasaan, ia sangat keras dan "berdarah dingin". Ia tidak ingin orang lain menyaingi, apalagi melebihi kekuasaannya. Demi kekuasaannya, ia tega membunuh istrinya (Mariamne), ibunya (Alexandra), dan tiga anaknya (Antipater, Alexander, dan Aristobulus). Ia seorang paranoid (selalu menaruh takut serta curiga terhadap orang lain). Ketakutan terbesarnya: kehilangan kekuasaan. Karenanya ia akan menghalalkan segala cara untuk mempertahankannya. Begitulah orang kalau sudah dimabuk kekuasaan; akal sehat tumpul, hati nurani tidak berfungsi. Ini bisa terjadi juga dalam lingkup lebih kecil; di kantor (atasan takut tersaingi bawahan), di gereja (pendeta senior takut tersaingi yuniornya), di rumah (suami takut disaingi istri). Akibatnya, ketidaksejahteraan, pertentangan, perpecahan. Semoga kita dijauhkan dari mabuk kekuasaan.