Ringkasan Khotbah 02 Januari 2011

Memulai Dengan Tepat, Mengakhiri Dengan Baik
(Starting Right, Finishing Well)
2 Samuel 24: 1 - 17

Seseorang berkata, “Dalam suatu perjalanan pendakian gunung, untuk mencapai suatu puncak tertinggi, hal itu merupakan sebuah pilihan, tetapi untuk turun dari puncak tersebut, hal itu merupakan kemutlakkan.”

Memulai sesuatu dengan tepat adalah sebuah pilihan; tetapi mengakhiri dengan baik adalah hal yang mutlak. Pertanyaannya, mengapa orang sulit untuk mempertahankan sesuatu yang telah dimulai dengan benar? Atau mengapa orang begitu sulit untuk mengakhiri dengan baik dari sesuatu yang telah dimulainya dengan tepat? Saat ini kita memulai tahun dengan benar - beribadah kepada Tuhan dan mengakhiri dengan baik di tahun ini. Ketika Tuhan memilih Saul, ada kesan, bahwa Tuhan memilih Saul berdasarkan fisik (1 Sam. 9: 2). Ketika Tuhan memilih Salomo, ada kesan, bahwa Tuhan memilih karena belas kasihan Tuhan atas penderitaan Betsyeba.

Tetapi ketika Tuhan memilih Daud, Ia memilih berdasarkan hatinya (1 Sam. 16: 7). Allah telah mendapat Daud, seorang yang berkenan di hati-Nya dan yang melakukan segala kehendak-Nya (KPR 13: 22). Ada dua pelajaran yang kita bisa ambil dari Daud, yaitu:
1. Pada saat Daud dicobai dalam hal kesombongan, ia berani mengakui kesalahannya (2 Sam. 24: 10). Banyak orang tidak mau mengakui kesalahannya dan minta maaf, itulah dosa kesombongan. Janganlah kita menjadi sombong dalam hidup ini.
2. Pada saat Daud harus dihukum karena dosanya, ia tetap kokoh mempercayai Tuhan (2 Sam. 24: 14). Sekalipun Tuhan akan menghukum kita atas dosa yang kita perbuat, kita tetap yakin bahwa Tuhan yang kita percayai adalah baik.

Ada hal yang menarik dari Daud yaitu Daud memiliki dua hati pada tempat yang tepat:
1. Hati yang lembut. Ketika Daud jatuh ke dalam suatu kesalahan/dosa, maka ia ‘segera’ bertobat dengan kesungguhan hati di hadapan Tuhan.
2. Hati yang keras. Ketika Daud harus mendapatkan hukuman, ia mempunyai ‘keyakinan yang kokoh’ dalam mempercayai Tuhan. Daud tetap percaya bahwa Tuhan selalu baik.

Dalam hidup ini kita tentunya punya kesalahan dan mari kita mengakui kesalahan-kesalahan kita dihadapan Tuhan, maka Ia akan mengampuni kita, dan kita harus tetap percaya bahwa Tuhan selalu baik pada kita. Amin

By:Pdt. Henoch Wilianto - 02 Januari 2011