Ringkasan Khotbah Minggu, 26 Juni 2011

Tetap Mengalami berkat-Nya

Ayat atau perikop ini memberi beberapa pengertian. Pertama, Yesus meninggalkan bekal bagi murid-murid sebelum naik ke surga. Kedua, bagian ini menyatakan tanggung jawab-Nya sebagai Tuhan. Ada satu bagian Alkitab yang menyatakan, ”Aku (Yesus) tidak akan pernah membiarkan engkau menjadi yatim piatu”. Jadi dalam ayat ini menyatakan bahwa kita adalah anak Allah yang hidup dalam berkat-Nya. Efesus 2:10 menyatakan bahwa kita diciptakan dalam Yesus untuk melakukan perbuatan baik, dan Allah mau kita hidup di dalamnya, yaitu di dalam berkat Tuhan. Bandingkan dengan Efesus 1:3, ”... Kristus telah mengaruniakan kepada kita segala berkat rohani di dalam surga.” Tetapi meskipun demikian, banyak orang Kristen yang tidak mengalami hal ini. Apa penyebab orang Kristen tidak bisa menikmati berkat Tuhan?

Penyebabnya adalah:
1. Dosa dan kejahatan kita (Yes. 59: 1-2). Tuhan tidak mendengar doa kita, padahal kita sudah berseru-seru. Tuhan tidak menolong kita pada waktu kita membutuhkannya. Jangan menyalahkan Tuhan. Lihat pada diri sendiri, jika kita sadar akan dosa kita, segera berubah dan bertobat.

2. Mengeraskan hati pada Wahyu Tuhan (Why. 3: 20). Seringkali orang kristen mengabaikan firman, bahkan seringkali kita tidak taat jika diingatkan oleh Roh kudus dalam hati kita. Dan kita lebih memilih dengan kenyataan yang ada di depan kita yang kelihatan lebih baik dari pada apa yang Roh kudus katakan dalam hati kita. Ingat ketika engkau taat pada Firman dan Roh kudus maka kita akan menikmati berkat yang jauh lebih besar.

Bagaimana supaya kita tetap hidup dalam berkat Tuhan? Caranya:
1. Menghadapi kenyataan dengan kaca mata Tuhan. Yerusalem adalah tempat terjadinya dua perkara yang berkaitan dengan Yesus, yaitu Yerusalem adalah tempat dimana Tuhan Yesus disambut oleh orang-orang yang berseru, ”Hosana, hosana, anak Daud”. Tetapi di Yerusalem pula terdapat seruan yang kasar di akhir hidup-Nya, ”salibkan Dia, salibkan Dia, bebaskan barnabas”. Suatu kenyataan yang bertolak belakang. Murid-murid setelah Yesus naik ke surga dihantui rasa takut. Mereka terpenjara oleh perasaan mereka sendiri dan mereka juga meragukan kuasa Tuhan Yesus. Jadi, jika kita ingin menikmati berkat Tuhan, keluarlah dari penjara ketakutan kita. Dan terpenting adalah jangan pernah meragukan kuasa Tuhan (Ef. 1:19. Pakai cara Tuhan, bukan cara kita sendiri.

2. Terus tinggal dalam hadirat Tuhan (Luk. 24: 53). Sekalipun banyak tantangan, doa tidak dijawab, jangan putus asa, teruslah tinggal dalam hadirat Tuhan. Kata ”terus” juga menyatakan suatu ”terobosan” untuk melawan kenyataan pahit / sakit hati, pikiran kalut, dan perasaan salah sangka terhadap Tuhan.

By: Daniel Setiawan - Minggu, 26 Juni 2011