RH 1 APR'08

Bacaan setahun: Yos. 21,22; Mzm. 47; 1 Kor. 10
PERILAKU BURUNG KUKUK ( 2TESALONIKA 3:6-15)
Burung kukuk Eropa terkenal sebagai burung pembonceng. Bila musim semi tiba, burung kukuk tidak membuat sarang sendiri untuk mengerami telur-telurnya. Sebaliknya, si induk menempati sarang milik burung lain dan meletakkan telurnya di sana. Telur itu sengaja ditinggalkan begitu saja supaya dierami dan dan dipelihara oleh "orangtua angkatnya," yakni burung pemilik sarang itu. Sementara anak burung kukuk sendiri, sebelum ia memiliki bulu dan dapat melihat, ia telah menjadi penguasa di sarang itu. Ia menyingkirkan anak burung pemilik sarang. Dan kemudian, ia merebut seluruh perhatian orangtua barunya itu.

Sikap yang sangat mementingkan diri sendiri dari burung kukuk itu sangat menyerupai sikap tidak bertanggung jawab dari orang-orang percaya di Tesalonika. Mereka adalah orang-orang yang hidup dari jerih payah orang lain, tidak disiplin dan yang tidak memiliki pekerjaan, sehingga ditegur oleh Rasul Paulus. Ingatlah, jika kita melalaikan tugas yang diberikan oleh Allah dan mulai mengurusi pekerjaan orang lain, hasilnya bisa sangat fatal.