KOTBAH

SIKAP YANG TUHAN INGINKAN
(Matius18:1-6)


Tiap orang ingin menjadi yang terbaik sehingga mereka dipuji dan dihormati oleh orang lain. Hal ini juga yang menjadi pertanyaan murid-murid Yesus. Pertanyaan ini muncul karena mereka merasa dirinya khusus: (1). Status mereka sebagai umat Israel – umat pilihan Allah; (2). Status mereka sebagai murid Yesus. Menanggapi pertanyaan tersebut Yesus memberikan tiga jawaban, yaitu:

1. Ayat 3: “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jika kamu tidak bertobat dan menjadi seperti anak kecil ini, kamu tidak akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga.”
Tidak ada sesuatu yang bisa dibanggakan oleh anak kecil, karena ia bergantung total kepada orang tuanya. Maksudnya disini adalah orang tidak dapat masuk sorga karena mengandalkan status/kebanggaan dari apa yang dimilikinya. Yang membuat orang bisa masuk sorga adalah imannya. Efesus 2:8-9 menyatakan bahwa “Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah, itu bukan hasil pekerjaanmu: jangan ada orang yang memegahkan diri.” Kita harus bergantung sepenuhnya kepada Yesus dan memiliki iman yang nyata dalam hidup (Matius 7:21-23; 25:31-40).

2. Ayat 4: “Sedangkan barangsiapa merendahkan diri dan menjadi seperti anak kecil ini, dialah yang terbesar dalam Kerajaan Sorga.”
Yesus ingin supaya kita merendahkan diri, maksudnya ialah kita melakukan segala macam bentuk pelayanan dan ketaatan kepada Tuhan bukan untuk mendapatkan sesuatu tetapi karena kita harus melakukannya. Matius 20:26-28 berkata: “Barangsiapa ingin menjadi besar di antara kamu, hendaklah ia menjadi pelayanmu, dan barangsiapa ingin menjadi terkemuka di antara kamu, hendaklah ia menjadi hambamu; sama seperti Anak Manusia datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani dan untuk memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang.”

3. Ayat 5-6: “Dan barangsiapa menyambut seorang anak seperti ini dalam nama-Ku, ia menyambut Aku. Tetapi barangsiapa menyesatkan salah satu dari anak-anak kecil ini yang percaya kepada-Ku, lebih baik baginya jika sebuah batu kilangan diikatkan pada lehernya lalu ia ditenggelamkan ke dalam laut..”
Kesombongan rohani dan sikap merendahkan orang lain itu sangat berbahaya. Kita tidak boleh meremehkan/merendahkan orang-orang yang lemah dan tidak berdaya, apalagi menghakimi mereka (Yohanes 3:17). Amin.

By: Ev. Paulus Kusuma - Minggu, 08 Juni 2008