RH RABU, 24 Sept 2008

Bacaan Setahun: Ezr. 1; Mzm. 84, 85; Luk. 7
SEDIKIT KEBODOHAN (Pengkhotbah 10:1-15)
Peristiwa itu jelas-jelas merupakan suatu kasus pembakaran. Si penjahat telah menyulut rumahnya sendiri. Namun ia tidak akan pernah dibawa ke pengadilan. Mengapa? Karena si tersangka adalah seekor jackdaw sejenis burung yang masih tergolong keluarga gagak. Ia telah memungut puntung rokok yang ujungnya masih merah membara, dan menjatuhkan itu ke dalam sarangnya sendiri. Namun, sama seperti burung jackdaw, orang-orang yang ceria biasanya kurang memiliki pemahaman yang mendalam terhadap orang lain. Mereka dapat "mencetuskan api" kemarahan karena menyinggung orang lain. Semua ini bermula dari sikap masa bodoh dan tidak peka terhadap perasaan orang lain. Marilah kita belajar dari si sembrono jackdaw dan dari penulis kitab Pengkhotbah (Pkh. 2:13) ini. Tindakan yang jenaka dan bermain-main harus dilakukan sesuai dengan tempatnya. Suatu lelucon tidak akan lucu lagi bila harus dibayar mahal oleh orang lain. Hati-hatilah dalam membedakan antara humor yang menyegarkan dan suatu kebodohan karena tidak peka pada orang lain.