RH JUMAT, 13 MARET 2009

Bacaan Setahun: Ul. 22-24; Gal. 4
APAKAH DIBERKATI JIKA KITA MENERIMA? (Kisah 20:28-38)

Kita menghormati orang-orang yang bertanggung jawab atas kehidupan mereka dan berusaha untuk tidak membebani orang lain. Usaha untuk mandiri seperti ini patut dipuji. Namun bila setiap orang yang tidak mampu di dunia ini - dan mungkin suatu saat kita menjadi salah seorang dari mereka - menolak pertolongan, maka tidak akan ada kesempatan bagi orang lain untuk memberi. Ketika kita membaca pernyataan Tuhan Yesus dalam Kisah 20:35, "Adalah lebih berbahagia memberi dari pada menerima," kita cenderung berpusat pada kebaikan dengan cara memberi.

Tuhan tidak berkata bahwa kita tidak boleh memiliki keinginan untuk menerima pemberian, tetapi bila dibandingkan, tujuan kita haruslah memberi, bukan mendapatkan. Mengapa kita berlaku demikian? Menurut pendapat saya pribadi, saya menyimpulkan bahwa seringkali saya tidak ingin merasa berhutang budi kepada orang lain, saya merasa terlalu tinggi hati, atau saya ingin dapat menentukan keadaan. Mungkin kita perlu mengizinkan orang lain mendapatkan berkat dari pemberian mereka dengan jalan belajar untuk menjadi penerima yang murah hati.