RH KAMIS, 12 MARET 2009

Bacaan Setahun: Ul. 19-21; Gal. 3
PENYEMBAH PEMULA (Mazmur 99:1-9)

Pada masa saya masih menjadi murid Sekolah Minggu, saya biasa menyanyikan sebuah lagu yang ditulis oleh Horatio Palmer yang saya pikir akan ketinggalan zaman pada saat ini: Jauhilah teman yang jahat - Perkataan yang buruk acuhkanlah - Nama Allah peganglah dengan rasa hormat - Janganlah disia-siakan. Kata-kata tersebut saat ini menjadi kurang relevan, terutama karena takut akan Allah dan hal-hal yang kudus terlihat ketinggalan zaman bahkan di antara orang Kristen.

Sebagai contoh, sebuah artikel dalam sebuah majalah untuk pelayanan anak-anak mengusulkan agar gereja-gereja mengadakan perayaan Paskah dengan stan-stan permainan yang dihiasi dengan bendera-bendera dan ayat-ayat Alkitab. Pada saat sendiri atau di dalam gereja, apakah kita merasa diri kita, seperti penulis hymne Charles Wesley nyatakan, "tenggelam dalam kekaguman, kasih dan pujian: ketika kita merenungkan kebesaran Allah dan kemurahan hatiNya" (Mzm. 99:1-3,9). Jika penyembahan adalah pekerjaan utama para malaikat dan orang-orang kudus di surga, sebaiknya kita mempertimbangkan kehidupan kita sekarang ini sebagai latihan untuk pujian.