RH Kamis, 29 Juli 2010

MEMERCAYAKAN DIRI (Ibrani 11: 5,6)

Seorang bapak cemas. Pesta pernikahan anaknya akan digelar di alam terbuka. Padahal tiap hari turun hujan. Jika hujan turun saat pesta berlangsung, semua acara bisa berantakan! Seorang teman menawarkan solusi. "Pakailah pawang hujan," ujarnya, "Serahkan saja kepadanya, semua pasti beres!" Sebagai orang beriman, sang bapak menolak. Ia merenung: "Daripada memercayakan diri pada pawang, lebih baik aku memercayakan diri kepada Yesus, Raja alam raya." Ia pun bertelut. Berserah. Hatinya menjadi tenang. Saat pesta berlangsung, cuaca ternyata cerah!

Beriman berarti memercayakan diri kepada Tuhan dan kuasa-Nya. Orang yang beriman harus yakin bahwa Allah ada dan sanggup memberi upah kepada mereka yang sungguh-sungguh mencari-Nya. Hanya dengan memercayakan diri, kita memperoleh ketenangan. Mengapa Anda tidak khawatir menyimpan uang di bank? Karena Anda memercayakan diri pada nama baik bank itu. Mengapa Anda tidak khawatir melepas anak-anak di sekolah? Karena Anda memercayakan mereka kepada para guru. Dengan cara yang sama, percayakanlah diri Anda pada Tuhan! Berjalanlah dengan-Nya, maka hati Anda pun tenang.