Artikel

Seeking His Willing

Terkadang ada hal-hal yang tak dapat diperoleh sejalan dengan kehendak kita, walaupun kita telah memperjuangkannya dalam waktu dan pergumulan yang besar. Apakah sesungguhnya kita mengerti bahwa hidup kita adalah milik Allah? Pada saat bukan kehendak kita yang terjadi, sesungguhnya itu adalah kehendak Tuhan. Sadarkah kita, seberapa terbatasnya kita dan sebaliknya betapa tak terjangkaunya Allah dan semua mujizat-mujizat-Nya. Atau? Belumkah kita menyadari bahwa kita ada untuk sebuah karya-Nya yang besar yang telah Ia rancangkan, bahkan saat ini sedang berlangsung dalam hidup kita? Apa arti hidup kita yang sesungguhnya?

Betapa jiwaku haus akan Engkau, ya Allahku. Terkadang sulit untuk memahami arti hidup yang sesuai dengan kehendak Tuhan. Dalam Yeremia 29:11, jelas dikatakan bahwa: "Sebab Aku ini mengetahui rancangan-rancangan apa yang ada pada-Ku mengenai kamu, demikianlah firman TUHAN, yaitu rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan, untuk memberikan kepadamu hari depan yang penuh harapan". Lalu, apakah kita akan tetap tinggal dan diam dengan semua keduniawian kita yang sekarang membungkus kita? Atau, akankah kita berbalik memutar stir kehidupan ini ke arah-Nya, yang akhirnya akan membawa kita pada kehidupan kekal.

Mencari apalagi benar-benar mendapatkan kehendak Allah yang sebenarnya atas hidup kita memang bukanlah hal yang mudah. Kita harus rela mengerutkan kening untuk berpikir dan terlebih rela menyatukan kedua telapak tangan lebih intensif lagi padanya. Lebih lagi menjalin komunikasi yang baik dengan Juruselamat kita. Percaya bahwa hidup kita ada dalam genggaman kasih-Nya.

Bersyukurlah atas setiap pergumulan yang boleh terjadi dalam kehidupan Anda. Karena saat pergumulan itu datang, saat itulah sesungguhnya Allah sedang bekerja membentuk pribadi Anda seturut dengan kehendak-Nya. Saat itulah Anda akan benar-benar merasakan tuntunan tangan Tuhan menuju sebuah kedewasaan iman. Lebih setia lagi terhadap-Nya adalah kuncinya. Dan saat ini, siapkah kita untuk dibentuk Allah? Sudahkah kita membuka hati kita untuk dipimpin oleh-Nya? Bersediakah kita menyerahkan segala kehendak kita untuk diubahkan menjadi kehendak Tuhan?

Masuklah ke dalam kamar Anda, mulailah berkomunikasi lagi dengan-Nya. Berdoa dan serahkan segalanya pada kehendak Tuhan. Apapun itu! Pertanyaan pergumulan hidup, keluarga, pendidikan atau pekerjaan, pelayanan, atau bahkan pasangan hidup Anda sekalipun. Kembali lihat dan rasakan kehadiran kehendak Allah dalam hidup Anda.