Ringkasan Khotbah, 07 November 2010

RAHASIA KELUAR DARI GUA SINGA
(1 Petrus 5: 8-9; Daniel 6: 20-25)

Ada orang-orang yang beranggapan bahwa dengan menjadi orang Kristen, semua problem dan persoalan menjadi beres. Pandangan ini salah sama sekali. Mengapa? Karena justru dengan menjadi orang Kristen , kita memulai perang melawan setan, sehingga bisa bermunculan kesukaran yang tak pernah kita bayangkan. Itu sebabnya firman Tuhan dengan tegas mengatakan “sadarlah dan berjaga-jagalah”. Apa yang harus kita sadari dan waspadai dalam kehidupan kita sebagai orang percaya?

1. Iblis/setan adalah lawan kita (ay. 8).
Firman Tuhan menegaskan: Iblis bukan sekutu kita. Iblis bukan pula penolong kita. Iblis adalah lawan kita (Ef. 6: 12). Musuh kita bukanlah suami atau istri kita, mertua kita. Musuh kita bukanlah manusia. Bagaimanapun jahatnya seorang manusia, ia bukanlah musuh kita. Musuh kita adalah Iblis. Iblis sangat hebat menipu manusia, sebab itu jangan pernah bersekutu apalagi mengadakan perjanjian apapun dengan iblis untuk mendapat kekayaan dan kita harus hati-hati terhadap usaha setan untuk mengadu domba dan memecah belah kehidupan persekutuan orang percaya. Kalau kita diserang berarti kita di jalan yang benar.

2. Iblis digambarkan sebagai singa (ay. 8).
Di Alkitab ada beberapa gambaran untuk setan/iblis, yaitu: ular untuk menunjukkan kelicikan/kelicinan/kecerdikan (Kej. 3: 1; Mat. 10: 6), singa untuk menunjukkan kekuatan dan kebuasan (1 Pet. 5: 8) dan malaikat terang untuk menunjukan hal-hal rohani yang bisa dilakukan setan (2 Kor. 11: 14). Tujuan iblis menyerang kita adalah untuk mencuri, membunuh dan membinasakan (Yoh. 10: 10). Seringkali iblis menuduh kita yang sudah bertobat, kita merasa tidak layak, perasaan bersalah dan khususnya sering muncul saat berdoa/bersekutu, mengikuti perjamuan kudus, melayani Tuhan, belajar firman Tuhan, maka orang tetap merasa sedih dan putus asa karena dosa-dosanya.

3. Cara menghadapi iblis ialah lawan.
Yang utama ”lawan dia” maka ia akan lari dari padamu (Yak. 4: 7). Kedua ”dengan iman yang teguh” pergunakanlah perisai iman, dengan perisai itu kamu akan dapat memadamkan semua panah api dari si jahat (Ef. 6: 16). Percayalah kepada Allah maka kita akan selamat, seperti Daniel ia tidak menyalakan Tuhan atas apa yang terjadi dalam kehidupannya, ketika ia masuk ke gua singa ia tidak meragukan kasih setia Tuhan dan penyertaan Tuhan yang tidak pernah gagal (Dan. 6: 24).

By: Pdt. Henoch Wilianto - 07 November 2010