RH Senin, 28 Maret 2011

RAY CHARLES (1 Samuel 8: 1-9)

Seorang anak kecil buta terjatuh. Ia menangis meraung-raung, memanggil sang ibu. Biasanya seorang ibu tentu akan bergegas menghampiri anaknya, tetapi ibu si anak justru berdiam diri. Dari sudut ruangan, ia menyaksikan anaknya menangis dalam frustrasi. Namun anak itu perlahan bangkit, mengibaskan debu dari bajunya, lalu meraba jalannya sendiri menuju sang ibu. Dengan penuh air mata, sang ibu memeluk erat anaknya. Itulah sepenggal cerita masa kecil Ray Charles, legenda musik soul Amerika. Apa komentar Anda mengenai si ibu? Kejam? Tidak punya hati? Di adegan berikutnya, sang ibu menjelaskan tindakannya kepada Ray kecil: "Aku ingin kamu tahu … kamu itu buta, tetapi tidak bodoh."

Bersikap "keras" kepada anak-anak atau generasi muda yang dipercayakan kepada kita, bukanlah hal yang tabu; sebab sikap demikian perlu untuk mendidik, asal melakukannya dengan tujuan dan cara yang benar. Sikap memanjakan generasi muda atau membiarkan mereka berbuat apa saja tanpa nasihat, justru menjadi pertanda tidak adanya tanggung jawab. Sebagai masa depan dunia, generasi muda membutuhkan didikan karakter dari otoritas di sekelilingnya.