Ringkasan Khotbah, Minggu, 20 Maret 2011

Penyertaan Tuhan
(Keluaran 13:20-22; 15:22-27)

Pergumulan iman bisa terjadi kepada siapa saja. Dalam pergumulan yang berat, seringkali kita bertanya,”Apa artinya penyertaan Tuhan itu?” Kalau konsep penyertaan Tuhan yang kita miliki keliru, kita dapat mundur dari iman kita. Yang dimaksud dengan penyertaan Tuhan, ialah:

1. Penyertaan Tuhan bukan berarti bahwa hidup bebas dari masalah (15: 22). Salah satu harapan kita pada waktu memutuskan percaya kepada Tuhan Yesus, menjadi orang Kristen adalah supaya masalah-masalah kita berkurang, bahkan kalau mungkin tidak ada sama sekali. Ini adalah keinginan yang normal. Tetapi persoalannya apakah itu yang diajarkan Alkitab? Sekalipun Allah menyertai umat-Nya, bukan berarti tidak ada masalah yang dapat datang dalam kehidupan ini (Kel. 13: 21). Orang yang disertai Tuhan bisa dan sangat mungkin mengalami masalah.

2. Penyertaan Tuhan bukan berarti hidup berkecukupan senantiasa (15: 22). Orang yang disertai Tuhan bisa mengalami kekurangan. Janganlah mengukur penyertaan Tuhan dari banyaknya materi yang kita punya atau yang tidak kita punyai. Sebab penyertaan Tuhan bukan berarti hidup berkecukupan/berkelimpahan senantiasa. Jangan selalu mengait-ngaitkan penyertaan Tuhan dengan materi yang kita dapat atau yang tidak kita dapat. Ada kalanya justru Tuhan mengijinkan kita berada dalam keadaan kekurangan materi dengan maksud agar kita tidak berjalan dengan kekuatan kita sendiri tetapi tetap bergantung kepada Tuhan.

3. Penyertaan Tuhan berarti Tuhan hadir dan berfirman kepada umat-Nya (15: 26). Penyertaan Tuhan nampak ketika Tuhan menegur, memperingatkan dan memberikan ketetapan-ketetapan-Nya dan peraturan-peraturan-Nya kepada bangsa Israel. Buat apa kita memiliki kekayaan yang melimpah tetapi Tuhan tutup mulut kepada kita? Jika Tuhan masih berbicara kepada kita, menegur, menasihati, menghibur kita, maka kita harus yakin bahwa Tuhan masih menyertai kita.

4. Penyertaan Tuhan berarti bahwa Tuhan menuntun umat-Nya pada jalan yang tidak salah (15: 27). Sebenarnya ada jalan yang lebih pendek dan lebih cepat menuju tanah Kanaan, tetapi Tuhan sengaja memimpin bangsa Israel memutar melewati padang gurun Syur. Celakanya di jalan ini mereka kekurangan air. Tentu saja bangsa Israel berpikir jangan-jangan jalan ini salah! Jadilah mereka bersungut-sungut. Jangan pernah berpikir bahwa Tuhan sedang membawa kita ke jalan yang salah. Tuhan adalah Allah yang maha tahu dan maha bijak. Jalan-Nya tidak pernah salah sekalipun mengikuti jalan-Nya, kita banyak mengalami kesulitan, kegagalan, kerugian bahkan kekurangan. Tetapi percayalah bahwa Tuhan masih tetap menyertai kita.

Demikianlah Tuhan terhadap kita. Ia tidak pernah meninggalkan kita. Percayalah bahwa Tuhan selalu baik dan tetap menyertai kita walaupun tidak selamanya kita mampu mengerti jalan-Nya. Pasti ada Elim di depan kita. Amin.

By: Pdt. Henoch Wilianto - Minggu, 20 Maret 2011