RH Senin, 04 April 2011

SEANDAINYA (1 Korintus 7: 17-24)

Seandainya gaji saya lebih besar tentu kehidupan keluarga saya lebih harmonis. Seandainya saya tidak terjebak di kota kecil ini tentu bisnis saya berjalan lebih lancar. Seandainya. Seandainya. Seandainya. Seringkali kita menginginkan kehidupan yang lebih baik, lebih bahagia. Dan, kita mengira, jalan untuk mencapainya ialah berubahnya keadaan atau orang di sekitar kita. Faktor yang paling menentukan ialah kehidupan baru yang dianugerahkan kepada kita: bahwa sekarang kita "tinggal di hadapan Allah", hidup bersama dengan Allah. Kebahagiaan hidup kita tidak lagi ditentukan oleh faktor lahiriah, melainkan oleh faktor batiniah: hubungan kita dengan Allah. Kita menjadi milik-Nya, dipanggil untuk mengasihi dan menaati-Nya. Dengan kesadaran ini kita dapat hidup tenang dan tenteram, bagaimanapun kondisi lahiriah kita, terbebas dari lingkaran setan "seandainya".