RH MINGGU, 4 Mei 2008

Bacaan setahun: 2 Sam. 8,9; 1 Taw. 18,19; Mat. 21
KAPAL KARAM (1TIMOTIUS 1:1-20)
Pada awal abad ini, sebuah kapal Amerika terdampar di kepulauan Scilly, dekat pantai Inggris. Saat itu laut tenang dan cuaca cerah, tetapi kapal tersebut terperangkap dalam gelombang berbahaya yang dengan perlahan menariknya keluar dari jalur. Sebelum kapten dan anak buah kapal menyadari apa yang terjadi, kapal tersebut telah menghantam batu-batu karang.
Demikian pula yang sering terjadi dalam kehidupan kita. Gelombang dahsyat dari sikap kompromi dapat menangkap jiwa kita dan menjerumuskannya seperti kapal karam. Penyimpangan rohani biasanya terjadi secara perlahan dan tidak terasa. Kita baru menyadari hal itu ketika kita telah kehilangan pertahanan yang kokoh melawan setan dan dorongan hawa nafsu. Rasul Paulus ingin memastikan bahwa hal ini tidak akan terjadi pada mereka yang telah dilayani oleh Timotius. Ia mendorong Timotius untuk setia memberitakan kepada orang lain tentang apa yang harus mereka ketahui sehingga mereka tidak menyimpang dari ketaatan kepada Kristus dan tidak menyebabkan iman mereka menjadi seperti kapal karam. Dalam kehidupan kita saat ini, setiap orang Kristen yang kehilangan imannya disebabkan oleh serangan ganas dari iblis berupa penyimpangan yang berlangsung secara halus dari kebenaran Allah. Kita harus memberi perhatian dan belajar dengan sungguh-sungguh dalam mengenal Kristus sehingga kita tidak terjerumus dalam kesesatan.