ARTIKEL

INTI KEKRISTENAN

Ray menjadi anggota klub atletik di kampung halaman kami, daerah Pantai Newport. Klub itu memiliki satu keistimewaan. Anda tidak akan bisa masuk kecuali Anda menjadi anggotanya. Pemilik klub itu adalah teman kami yang bernama John, seorang Kristen yang merasa sangat terbantu oleh pelayanan Ray ketika ia menjadi pembicara di siaran radio "Haven of Rest". Itulah sebabnya ia begitu baik memberikan fasilitas keanggotaan gratis bagi Ray di klubnya.
Ray diperlakukan sama seperti anggota-anggota lain yang telah membayar. Ia masuk ke klub dan tak seorang pun yang mengusirnya. Ia mengangkat barbel, berlari di lintasan, menggunakan "jacuzzi", dan mandi di sana. Ia benar-benar menjadi anggota klub itu.
Di mata penjaga klub olahraga itu, ada orang yang boleh masuk dan menggunakan fasilitas, dan ada orang yang tidak boleh. Jadi ada dua kategori, yang menjadi anggota dan yang tidak. Ini bukan masalah apakah klub itu menyukai beberapa orang lebih dari yang lain atau mengagumi seseorang lebih dari yang lain - ini adalah masalah siapa yang adalah anggota dan siapa yang bukan anggota.
Di mata Tuhan, ada juga orang-orang "yang anggota" dan "yang bukan anggota". Dan bukan masalah bila Tuhan mengasihi yang satu lebih dari yang lain - Tuhan mengasihi semua orang. Tetapi untuk berada "di dalam Kristus", ada harga yang harus dibayar; penyelamatan oleh Kristus, melalui kematian dan kebangkitan-Nya. Dengan harga yang telah dibayar lunas oleh diri-Nya sendiri, Dia memberikan keanggotaan gratis sehingga mereka dapat menjadi anggota.
Betapa sangat disayangkan apabila Ray tidak pernah mencoba keanggotaan gratisnya. Hal itu juga akan sangat menyakitkan bagi John yang sudah berbaik hati memberikan keanggotaan gratis itu kepada Ray. Tetapi, jauh lebih buruk bila orang-orang percaya yang telah memiliki keanggotaan di dalam Kristus, yang karena keinginan mereka sendiri, tak pernah berjalan masuk dan menikmati semua hak-hak istimewa dan fasilitas yang Tuhan tawarkan bagi siapa saja yang berada di dalam-Nya.

Salah satu alasan mengapa orang tidak menjadi anggota keluarga Allah adalah karena mereka belum mengenal Yesus. Mereka tidak punya gambaran akan keuntungan dan bagaimana masuk ke dalam keanggotaan kerajaan Allah. Strong, dalam bukunya "Systematic Theology" (Teologia Sistematika), mengatakan bahwa doktrin untuk hidup di dalam Kristus adalah inti dari seluruh ajaran kekristenan, tapi juga merupakan hal yang paling sering diabaikan.
Perhatikan bahwa inti kekristenan bukanlah pengetahuan, juga bukan kesetiaan pada gereja, bukan pula etika Kristen. INTI KEKRISTENAN ADALAH HIDUP DI DALAM KRISTUS.
Mari kita merenungkan hal ini lebih dari sekadar pengetahuan sejarah tentang Kristus. Merenungkannya lebih dari sekadar tentang menerima kematian-Nya di atas kayu salib untuk menebus dosa-dosa kita, yang oleh-Nya nama kita boleh berada dalam daftar keanggotaan Tuhan."Dua kata 'dalam Kristus' ini sangat menjelaskan siapa diri kita jika dibandingkan dengan kata yang lain dan tidak ada deskripsi lain tentang kita yang jauh lebih menakjubkan daripada 'dalam Kristus' atau pun implikasi lain selain 'dalam Kristus'."
Dengan keinginan dan pengalaman sehari-hari, mulailah untuk hidup, bergerak, dan menempatkan diri Anda "di dalam Dia". Seperti yang Huegel katakan, "Serahkanlah hidupmu menjadi... milik yang Empunya hidup."
=========================================================================
Tahukah Anda?

Allah menginginkan kita melatih di dunia ini apa yang akan kita lakukan selamanya dalam kekekalan. Kita diciptakan oleh Allah dan untuk Allah, dan sampai kita bisa memahami hal itu; hidup tidak akan pernah masuk akal.
Hidup adalah sebuah seri dari masalah-masalah; apakah engkau sedang dalam masalah sekarang, baru saja selesai dari satu masalah, atau akan segera masuk dalam satu masalah. Alasan untuk ini adalah: Tuhan lebih tertarik kepada karaktermu daripada kesenangan atau kenyamanan hidupmu.
Tuhan lebih tertarik untuk membuat hidupmu suci daripada membuat hidupmu senang. Kita bisa cukup senang di dunia, tapi itu bukanlah tujuan dari hidup. Tujuannya adalah pertumbuhan karakter, dalam kemiripan kepada Kristus (Menjadi serupa dengan Kristus).