RH SENIN, 30 Juni 2008

Bacaan setahun: Am. 7-9; Mzm. 104; Tit. 2
BELAJAR MENGASIHI (1Korintus 13:1-13)

Tracy Morrow, yang biasa dijuluki si Ice-T, sangat lincah dalam penampilannya sebagai penyanyi urakan yang membawakan lagu-lagu porno dan penghinaan Allah. Menjadi yatim piatu sejak kecil, Ice-T hampir tak mengalami kasih sayang. “Saya mengerti arti kata cinta pertama kali di sebuah geng,” katanya kepada pewawancara. “Saya belajar bagaimana mengasihi justru di dalam kelompok geng, bukan di dalam keluarga.” Betapa pun kecil atau kelirunya cinta kasih yang kita kenal pada masa kecil, tak ada istilah terlambat bagi kita untuk belajar bagaimana cara mengasihi. Dengan kuasa Allah kita dapat merasakan cinta kasih itu melalui orang lain maupun kelompok yang mendukung (sekalipun itu kelompok geng!). Namun untuk mempelajari arti cinta kasih yang sesungguhnya, kita perlu memandang ke salib Kalvari. “Demikianlah kita ketahui kasih Kristus, yaitu bahwa Ia telah menyerahkan nyawaNya untuk kita” (1Yohanes 3:16). Kematian Yesus dengan segala pengorbananNya telah menunjukkan tinggi dan dalamnya sebuah cinta kasih.