KOTBAH

DIBERKATI UNTUK MEMBERKATI
(Markus 8:1-10)

Peristiwa Yesus memberi makan empat ribu orang ini mengajarkan kepada kita bahwa orang kristen tidak perlu kuatir. Keturunan orang benar tidak pernah meminta-minta, sebab Tuhan sanggup memelihara. Yang kita butuhkan adalah belas kasihan Tuhan. Cara untuk menemukan belas kasihan Tuhan adalah dengan terus mengikut Yesus dan tidak pernah meninggalkan-Nya. Yesus tahu apa yang dibutuhkan oleh para pengikut-Nya, sekalipun mereka tidak memberitahu. Orang-orang yang mengikut Yesus tidak pernah dibiarkan lapar apalagi sampai rebah.

Murid-murid itu dipanggil karena Yesus mau memakai mereka sebagai saluran berkat. Tujuh roti di tangan para murid adalah masalah karena untuk mereka sendiri saja tidak cukup apalagi untuk memberi makan empat ribu orang. Yesus mengatasi masalah tersebut. Dikatakan di ayat 6, “Lalu Ia menyuruh orang banyak itu duduk di tanah. Sesudah itu Ia mengambil ketujuh roti itu, mengucap syukur, memecah-mecahkannya dan memberikannya kepada murid-murid-Nya untuk dibagi-bagikan, dan mereka memberikannya kepada orang banyak.”. Ada kuasa dalam ucapan syukur. Ketika orang percaya mengucap syukur, ia yakin sudah menerima apa yang dimintanya. Itulah sebabnya jangan suka membandingkan milik kita dengan orang lain, tetapi tetaplah mengucap syukur.

Mengapa Yesus memakai roti para murid? Jawabannya adalah karena Yesus mau memberkati mereka. Ia mau menggandakan apa yang menjadi milik murid-murid tersebut. Yesus memberkati orang yang mau memberkati orang lain dan berkat-Nya itu sempurna. Dalam ayat 8 dijelaskan bahwa “mereka makan sampai kenyang. Kemudian orang mengumpulkan potongan-potongan roti yang sisa, sebanyak tujuh bakul.” Tujuh bakul itu digunakan untuk bekal bagi mereka yang akan pulang ke rumahnya, sebab rumah mereka jauh. Yesus teliti dalam memberkati dan Ia tidak akan pernah berdiam sebelum menyelesaikan masalah kita. Amin
By: Pdt. Tohap Sihotang - Minggu, 29 Juni 2008