ARTIKEL

Attitude Plus
Muncul buku baru yang menarik perhatian saya, Attitude Plus! Buku ini berisi pengalaman hidup Tony Christiansen yang luar biasa. Chritiansen adalah seorang manusia dengan kursi roda, karena sejak umur 9 tahun kedua kakinya diamputasi. Meski ia cacat secara fisik, ia tidak mengalami cacat dalam bersikap. Karena ia memiliki attitude (sikap) yang positif, maka berulangkali ia memecahkan rekor yang mengagumkan.
Apa yang ada di benak pikiran Anda seandainya mendengar gunung Kilimanjaro? Gunung yang namanya berarti gunung yang tidak bisa didaki, ini adalah salah satu gunung yang sulit ditaklukan, tapi Christiansen dengan positive attitude-nya mampu melakukannya. Selain itu Chritiansen menjadi juara penyelamat berselancar, bisa mengemudikan pesawat, mengikuti balap mobil, pemegang sabuk hitam tae kwon do, menjadi bintang film, pebisnis sukses dan pembicara inspirasional berskala internasional!
Tidak ada yang tak mungkin. Jika saja kita memiliki attitude yang positif, maka kesuksesan akan lebih mudah untuk diraih. Sebaliknya jika sikap hidup kita negatif terus, maka kita tidak akan pernah meraih yang terbaik. Sikap yang pesimis akan menghalangi kita. Rasa putus asa mudah berjangkit. Frustasi lebih cepat menyerang. Dan akhirnya kita dengan gampangnya angkat tangan dan mencari berbagai dalih untuk menutupi kegagalan kita.
Dalam bahasa rohani, attitude yang positif ini sering kita sebut sebagai iman. Bukankah Alkitab berkata bahwa tidak ada yang mustahil bagi orang percaya? Bahkan gunung pun akan berpindah jika kita percaya dengan apa yang kita katakan. Orang-orang yang memiliki imanlah yang akan mencapai kesuksesan. Iman akan mendorongnya untuk melakukan yang terbaik. Iman akan menjadi motivator yang luar biasa. Dan imanlah yang membuat segala sesuatu yang mustahil menjadi mungkin. Kita ingin sukses? Yang perlu kita lakukan dalam deteksi awal adalah melihat bagaimana kondisi iman atau attitude kita. Jika selama ini kita memiliki attitude yang buruk, itu sinyal agar kita menaruh rasa percaya kepada Allah dan kepada diri kita. Belum terlambat untuk membangun attitude yang plus, attitude yang menjadi kunci kesuksesan! Miliki attitude positif, dan buat segala sesuatunya menjadi mungkin.
“...Sesungguhnya sekiranya kamu mempunyai iman sebesar biji sesawi saja kamu dapat berkata kepada gunung ini: Pindah dari tempat ini ke sana, - maka gunung ini akan pindah, dan takkan ada yang mustahil bagimu”.
Matius 17:20

Kehidupan Sang Elang

Elang merupakan jenis unggas yang mempunyai umur paling panjang didunia. Umurnya dapat mencapai 70 tahun. Tetapi untuk mencapai umur sepanjang itu seekor elang harus membuat suatu keputusan yang sangat berat pada umurnya yang ke 40. Ketika elang berumur 40 tahun, cakarnya mulai menua, paruhnya menjadi panjang dan membengkok hingga hampir menyentuh dadanya. Sayapnya menjadi sangat berat karena bulunya telah tumbuh lebat dan tebal,sehingga sangat menyulitkan waktu terbang.
Pada saat itu, elang hanya mempunyai dua pilihan: Menunggu kematian, atau Mengalami suatu proses transformasi yang sangat menyakitkan --- suatu proses transformasi yang panjang selama 150 hari. Untuk melakukan transformasi itu, elang harus berusaha keras terbang keatas puncak gunung untuk kemudian membuat sarang ditepi jurang, berhenti dan tinggal disana selama proses transformasi berlangsung.
Pertama-tama, elang harus mematukkan paruhnya pada batu karang sampai paruh tersebut terlepas dari mulutnya, kemudian berdiam beberapa lama menunggu tumbuhnya paruh baru. Dengan paruh yang baru tumbuh itu, ia harus mencabut satu persatu cakar-cakarnya dan ketika cakar yang baru sudah tumbuh, ia akan mencabut bulu badannya satu demi satu. Suatu proses yang panjang dan menyakitkan. Lima bulan kemudian, bulu-bulu elang yang baru sudah tumbuh. Elang mulai dapat terbang kembali. Dengan paruh dan cakar baru, elang tersebut mulai menjalani 30 tahun kehidupan barunya dengan penuh energi!
Dalam kehidupan kita ini, kadang kita juga harus melakukan suatu keputusan yang sangat berat untuk memulai sesuatu proses pembaharuan. Kita harus berani dan mau membuang semua kebiasaan lama yang mengikat, meskipun kebiasaan lama itu adalah sesuatu yang menyenangkan. Kita harus rela untuk meninggalkan perilaku lama kita agar kita dapat mulai terbang lagi menggapai tujuan yang lebih baik di masa depan.
Hanya bila kita bersedia melepaskan beban lama, membuka diri untuk belajar hal-hal yang baru, kita baru mempunyai kesempatan untuk mengembangkan kemampuan kita yang terpendam, mengasah keahlian baru dan menatap masa depan dengan penuh keyakinan. Halangan terbesar untuk berubah terletak di dalam diri sendiri. Jangan biarkan masa lalu menumpulkan asa dan melayukan semangat kita. Teruslah berjuang!!!