RH KAMIS, 16 Oktober 2008

Bacaan Setahun: Mal. 3,4; Mzm. 148; Kis.5
DEMI NAMANYA (Yehezkiel 36:16-25)

Dalam sebuah wawancara dengan harian New York Times, seorang pria yang terkenal menyatakan ketidakpuasannya atas penayangan serangkaian iklan makanan fast-food yang ia perankan di televisi. Ia merasa bahwa kualitas dari beberapa jenis makanan yang diiklannya itu telah mengalami penurunan dari sebelumnya. Karena masyarakat selalu menghubungkan namanya dengan produk tersebut, ia tidak ingin perusahaan tersebut kehilangan kontrol atas kualitas makanan itu sehingga akan merusak namanya.

Hal yang sama terjadi pula saat ini tatkala kita hidup dalam ketidaktaatan kepada Tuhan. Perbuatan-perbuatan kita yang berdosa dengan parahnya mencerminkan Dia. Kita bukan saja merendahkan reputasi diri kita saat kita gagal untuk menjalani hidup sesuai dengan standar Allah, tetapi bahkan memberi kesempatan kepada orang-orang yang tidak percaya untuk memberi penilaian yang rendah terhadap Dia. Jika kita gagal untuk mengikuti teladan-Nya, kita dapat meyakini bahwa Tuhan akan menepati janji-Nya untuk mendisiplin umat-Nya demi nama-Nya yang kudus. Kecemburuan Allah demi pribadiNya seharusnya mendorong kita untuk hidup semakin setia kepadaNya.