RH SABTU, 06 DES 2008

Bacaan Setahun: Flp. 1-4
BAIK DAN BURUKNYA KEKAYAAN (1 Tawarikh 29:1-20)
Pada suatu hari saya menerima surat yang memberitahukan bahwa saya memiliki harapan untuk memenangkan undian dari Reader’s Digest. Berjuta-juta manusia yang menerima surat ini pasti berharap untuk menjadi pemenangnya. Namun hal itu mungkin bukan hal yang baik bagi beberapa dari kita. Kekayaan yang datangnya mendadak dapat mempengaruhi kehidupan rohani kita. Agur, tidak meminta kekayaan kepada Allah. Ia khawatir bila ia telah kaya nanti, ia akan menjadi mandiri dan mencoba hidup tanpa bergantung pada Allah lagi.

Memang, beberapa orang beriman dalam Alkitab adalah orang-orang kaya. Terlebih lagi, banyak orang Israel merupakan orang yang kaya raya sehingga dapat memberikan lebih dari cukup untuk membangun bait Allah. Suatu kenyataan yang harus kita sadari bahwa tidak semua dari kita diberi kepercayaan untuk menjadi kaya raya. Oleh karena itu, janganlah hati kita terpaku pada kekayaan. Melainkan, bersyukurlah dan merasa puas kepada Allah atas apa yang telah kita miliki. Selanjutnya, gunakanlah apa yang telah diberikan Allah kepada kita sebagai suatu kepercayaan yang kudus nilainya.