KOTBAH

MENCAPAI KEBERHASILAN
(Mazmur 1:1-3)


Mengejar dan mencapai suatu keberhasilan adalah keinginan dari semua orang. Namun seringkali kata berhasil dinilai dari hal-hal yang kasat mata atau yang kelihatan secara jasmani saja. Tetapi dalam Mazmur 1:3 dinyatakan adanya keberhasilan secara holistik. Kata berhasil dalam bahasa Yunani ialah syalakh dan memiliki pengertian yang sangat luas. Salah satunya ialah kemampuan untuk dapat lolos atau melepaskan diri dari suatu permasalahan.
Ada 3 kunci agar kita dapat berhasil di dalam hidup kita, yaitu:

1. Persahabatan (ay. 1)
Pada ayat ini kita melihat adanya suatu peningkatan dalam hubungan yang terjalin. Yang pertama hanya berjalan, lalu berdiri dan kemudian duduk. Semakin lama hubungan yang terjalin semakin dekat. Tetapi apabila kita salah dalam menentukan dengan siapa kita akan menjalin hubungan persabahatan tersebut maka kita tidak akan dapat mencapai keberhasilan dalam kehidupan ini. Persahabatan kita dapat mengubah gaya hidup kita dan menentukan keberhasilan kita. Pergaulan yang buruk dapat merusak pergaulan yang baik.

2. Perkataan (ay. 2)
Kata merenungkan dalam bahasa aslinya memiliki pengertian menggumamkan secara terus-menerus. Kebiasaan orang Yahudi dalam membaca Taurat tidak hanya membaca dalam hati saja tetapi membaca sambil bersuara. Penulis Amsal menuliskan bahwa perkatan-perkataan kita akan menentukan kehidupan kita. Apa yang kita katakan harus sesuai dengan Firman Tuhan maka semua janji-janji Tuhan bagi hidup kita dapat tergenapi. Keberhasilan kita ditentukan dengan apa yang kita renungkan dan yang kita perkatakan.

3. Pegangan (ay. 3)
Pegangan kita haruslah Tuhan Yesus apabila kita ingin berhasil. Seperti gambaran yang diberikan oleh pemazmur tentang pohon yang ditanam di tepi aliran air. Potensi pohon akan menjadi hebat hanya pada saat pohon tersebut ditanam di tanah. Apabila pohon tersebut dicabut dari tanah maka pohon itu akan mati. Demikian juga kita yang diciptakan menurut gambar dan rupa Allah (Kej. 1: 26). Potensi yang ada pada kita dapat berkembang dengan hebat apabila kita tetap tertanam di dalam Allah. Kalau pegangan kita bukan Tuhan Yesus maka kita tidak dapat berbuat apa-apa untuk dapat mencapai keberhasilan.

Keberhasilan kita ditentukan oleh persabatan kita, apa yang kita perkatakan dan siapa pegangan kita. Kita tidak dapat mencapai keberhasilan dengan kekuatan kita sendiri. D dalam Tuhan saja kita akan berhasil di semua aspek kehidupan kita. Amin

. By: Pdt. Gideon L.S. - Minggu, 08 Maret 2009