RH JUMAT, 20 MARET 2009

Bacaan Setahun: Yos. 7,8; Mzm. 69; 1 Kor. 5
PESTA ORANG-ORANG MISKIN (Lukas 14:12-24)

Selama Perang Dunia II di Afrika Utara, pengiriman barang-barang yang dibutuhkan oleh para tentara Jerman terhenti. Setelah merasakan keringnya kerongkongan mereka karena terik matahari di padang pasir, mereka sangat bersukacita tatkala menemukan tempat penampungan air yang baru dibangun oleh orang Inggris. Mereka menembak tempat tersebut untuk membuat lubang dan mulai meminum dengan lahap. Mereka kemudian menyadari sesuatu, tetapi telah terlambat orang-orang Inggris sedang mencoba tempat penampungan air itu dengan air laut yang asin. Dalam tempo 24 jam, semua tentara Jerman itu terancam mati kehausan. Menyadari keparahan situasi yang dihadapi, mereka segera menyerah.

Dengan cara yang sama, kekecewaan dalam hidup kadang-kadang diperlukan untuk menyadarkan kita yang menolak untuk berserah kepada Allah. Kebutuhan kita akan keselamatan dan pertumbuhan menjadi serupa dengan karakter Kristus, sering terlupakan. Seringkali kesengsaraan diperlukan untuk menolong kita untuk memikirkan hal-hal mana yang sesungguhnya merupakan kebutuhan utama kita. Kiranya kita dapat memandang kekecewaan dalam hidup sebagai undangan kasih Allah bagi kita.