RH Selasa, 13 Juli 2010

MENULIS SURAT (2 Korintus 3: 1-4)

Ada sebuah pepatah, "buah jatuh tidak akan jauh dari pohonnya". Artinya, setiap sifat dan perilaku anak tidak akan jauh dari orangtuanya. Sebagaimana orangtua berlaku, demikianlah juga si anak meniru. Peribahasa ini tidak bicara tentang garis keturunan, tetapi tentang bagaimana cara kita mendidik anak. Mendidik anak ibarat menulis sesuatu di dalam hatinya, sehingga setiap perkataan, sifat, dan perilaku yang kita tunjukkan kepada anak sesungguhnya telah memberikan sebuah "goresan tinta" dalam diri si anak. Anak-anak kita pun seumpama surat kehidupan dari kita, orangtuanya. Setiap orang yang membaca "surat kehidupan" tersebut; entah memujinya atau mencelanya, secara tidak langsung itu sebetulnya tertuju kepada kita juga. Jadi, jika anak kita menjadi nakal dan berperilaku tidak baik, salah satu yang berperan dalam perilaku itu adalah orangtua, yaitu ketika kita tidak pernah menggoreskan firman Tuhan dengan "tinta" Roh Allah di dalam hati mereka. Oleh sebab itu, mari mulai sekarang goreskan "tinta" Roh Allah kita di dalam hati anak-anak, baik melalui perkataan pun perilaku yang kita tunjukkan setiap hari. Niscaya anak-anak kita akan menjadi surat pujian kita yang dapat dibaca oleh setiap orang. Goresan tinta kehidupan orangtua akan menentukan anak menjadi surat yang seperti apa.