Ringkasan Khotbah Minggu, 27 Juni 2010

Siapa Yang Menjamah Jubah-Ku?
(Markus 5: 25-34)

Bagi Yesus mencari "siapa yang menjamah jubah-Nya" sangat penting. Perjalanan yang “penting” untuk menolong anak Yairus terhenti. Mengapa Tuhan Yesus mencari orang yang menjamah jubah-Nya? Tuhan ingin mengajarkan beberapa kebenaran tentang mujizat bagi perempuan yang sakit pendarahan tersebut.

Tiga hal yang diajarkan Yesus kepada perempuan tersebut, yaitu:
1. Diajar untuk mengenal sumber mujizat. Tuhan Yesus tidak ingin perempuan yang sembuh itu salah mengerti tentang sumber mujizat yang diterimanya. Bangsa Israel pernah terjebak menyembah Nehustan, ular tembaga yang pada mulanya menjadi sarana kesembuhan mereka (2 Raja-raja 18: 4; Bil. 21: 8-9). Yesus tidak ingin perempuan itu memiliki pemikiran bahwa yang membuat dia sembuh adalah jubah Yesus. Sumber mujizat hanya di dalam nama Yesus.

2. Diajar untuk bersaksi. Jika Tuhan Yesus membiarkan perempuan yang sembuh itu pergi, maka mungkin tidak ada seorang pun di tempat itu, yang tahu bahwa saat itu telah terjadi mujizat. Menyaksikan mujizat dan pertolongan Tuhan itu sangat penting, karena kesaksian kita memuliakan nama Tuhan Yesus. Kesaksian kita juga dapat menguatkan iman orang-orang yang mendengarnya.

3. Diajar untuk berorientasi pada mujizat kekal. Tuhan Yesus tidak ingin perempuan yang sembuh itu pergi dan tidak bertemu Dia secara pribadi, menerima pernyataan Tuhan tentang keselamatan serta konfirmasi kesembuhannya (ay. 34).

Tuhan rindu kita menerima mujizat sekaligus yang bernilai kekal. Sebab itu jangan hanya berorientasi pada yang jasmani. Temukan mujizat kekal yang dikerjakan Allah dalam hidup saudara (keselamatan dan perubahan hidup). Amin

By: Pdt. Lukas Widyanto - Minggu, 27 Juni ‘10