RH 7 APR'08

Bacaan setahun: 1 Sam. 1,2; Mzm. 66; 2 Kor. 7
KOMUNIKASI YANG BAIK (EFESUS 4:25-5:1)
Seorang anak dan ayah tirinya memiliki kesukaran untuk berkomunikasi. Sang ayah suka memancing; sedangkan anaknya lebih suka membaca. Suatu hari sang ayah mengajak anaknya untuk ikut memancing. Anak itu tidak menyukainya, tetapi ia tidak tahu bagaimana mengatakannya. Karena itu ia menulis pada selembar kertas bahwa ia ingin pulang. Sang ayah melihat kertas itu kemudian memasukkannya ke dalam saku. Ketika mereka kembali ke rumah, anak muda ini menyatakan kekecewaannya karena ayah tirinya tidak memberikan perhatian atas surat yang ditulisnya. Ibunya menjawab, "Anakku, ayahmu tidak dapat membaca!".

Komunikasi yang baik terjadi tidak hanya ketika kita mengetahui apa yang akan kita katakan, tetapi ketika kita mengenal siapa orang yang kita ajak berbicara. Untuk saling mengenal satu sama lain, diperlukan suatu kerelaan untuk membiarkan orang lain mengetahui kelemahan dan keterbatasan kita. Paulus menghendaki kita untuk saling berbicara dalam kebenaran karena kita semua adalah anggota tubuh Kristus. Ia juga mengingatkan kita untuk bersikap "ramah satu dengan yang lainnya, berperasaan halus, suka memberi maaf satu dengan yang lainnya".