ARTIKEL

Lebih Dahsyat dari Bom Atom

Doa dan Kekristenan tidak dapat dipisahkan. Kehidupan Kekristenan yang berhasil ditentukan oleh kehidupan doanya. Masalahnya, doa tidak lagi merupakan kewajiban bagi banyak orang Kristen. Mereka mengelompokkan doa ke dalam klasifikasi hak! Tapi tentunya kita tidak akan menggolongkan "bernafas" ke dalam klasifikasi hak, bukan?
Masih banyak orang Kristen menganggap doa sama dengan meminta. Mereka belum masuk ke dimensi yang lebih dalam lagi tentang arti doa. Padahal J. Edgar Hoover, mantan direktur FBI (biro penyelidik federal Amerika), pernah mengatakan: "Doa mempunyai daya ledak lebih dahsyat dari bom atom. Kekuatannya melebihi segala kekuatan yang dapat dibuat oleh manusia......"
Apakah doa itu? 3 poin berikut kiranya memberi pengertian yang lebih dalam akan arti doa:
1. Doa adalah Komunikasi. Atau dengan kata lain, doa adalah percakapan antara sepasang kekasih. Doa adalah percakapan antara sahabat. Doa adalah percakapan antara seorang ayah dengan anaknya. Itulah doa, mengasyikkan, penuh keakraban keintiman, dan kenikmatan. Bila doa hanya berarti permintaan, lima menit saja sudah membosankan. Buanglah gambaran yang salah selama ini perihal doa. Bayangkan ketika kita sedang berlutut, kita sedang menghadap Bapa kita, sehingga akan timbul kegentaran dan kerinduan dalam hati saat kita menghampiri-Nya.
2. Doa adalah Nafas. Kalau kita merasa bahwa menghirup udara itu penting, maka doa adalah pekerjaan menghirup udara rohani, yaitu hadirat Tuhan. Seandainya hidung kita dipencet dan mulut dikatup, beberapa menit kemudian kita akan dinyatakan "almarhum" dan "almarhumah"! Sekarang ini banyak mayat-mayat hidup beribadah di gereja, tubuhnya bergerak tapi rohaninya mati karena tidak bernafas lagi! Mereka tidak pernah berdoa lagi. Atau berdoapun hanyalah sebagai formalitas. Rohani mereka mati! Firman Tuhan berkata: "BANGUNLAH, hai kamu yang tidur dan BANGKITLAH dari antara orang mati dan Kristus akan bercahaya atas kamu" (Ef. 5:14).
3. Doa adalah Peristiwa Supranatural. Doa bukanlah peristiwa alamiah biasa, karena pada saat kita berdoa, kita sedang memasuki dunia roh, dunia yang berada di luar jangkauan akal manusia. Salah satu ilmuwan terbesar sepanjang masa, Isaac Newton, pernah mengatakan demikian: "Aku dapat melihat melalui teleskopku jutaan dan jutaan mil ke angkasa luar; tetapi aku dapat meletakkan teleskop itu dan masuk ke kamarku, menutup pintu, dan berlutut, berdoa. Aku dapat melihat lebih banyak lagi langit dan mendekat kepada Allah yang tidak pernah dapat dilakukan oleh teleskop dan peralatan apapun di bumi ini." Doa adalah "teleskop" supranatural yang mampu menembus hingga ke sorga!
Sejauh apakah pengertian kita tentang doa? Renungkan lagi dengan sungguh-sungguh ketiga poin di atas. Kalau kita merindukan pengalaman rohani yang dalam dengan Kristus, rindu akan berkat-berkat-Nya dicurahkan, rindu semakin akrab dengan Tuhan, berdoalah dengan sungguh-sungguh. Jangan jadikan doa sebagai beban, tetapi sebagai nafas hidup. Berdoalah bukan karena kewajiban tetapi karena kita suka melakukannya. Baca: Nehemia 4:1-23; Efesus 5:14-21.
***************************************************************************************************************
Bangun
Persekutuan
dengan
Roh Kudus
Baca &
Renungkan
Firman Tuhan