RH SABTU, 24 Mei 2008

Bacaan setahun: 1 Raj. 9; 2 Taw. 8; Mzm. 136; Rm. 5
Kasihnya yang tak berubah (Roma 8:31-39)
Ketika Gillian menemukan anak perempuannya telah terbunuh, ia mengalami keputusasaan. Selama 18 bulan ia telah memohon kepada Allah untuk mengatasi penderitaannya. "Saya diberitahu bahwa Allah itu kasih. Tetapi mengapa Dia tidak memperlihatkan kasihNya kepada saya?" tulisnya. Kemudian pada bulan Oktober 1981, Gillian mengalami "keajaiban kecil—suatu pijar-pijar kecil kehangatan yang ada di dalam jiwa saya, yang tumbuh dengan menggunakan kasih—kasih Yesus." "Yesus yang terkasih," katanya, "pencarian saya untuk menemukanMu telah melewati banyak jalan, tetapi ketika tiba waktu yang tepat, Engkau menunjukkan jalan yang benar kepadaku." Beberapa bulan kemudian, suaminya mulai menyeleweng. Pernikahan mereka yang telah berusia 20 tahun berakhir dengan perceraian. "Saya telah berkali-kali mengalami kegagalan," tulisnya, "tetapi saya tahu kasih Allah kepada saya adalah nyata, dan saya bersandar pada pengenalan bahwa Dia mengasihi saya."
Rasul Paulus mengenal kasih Allah dalam perjalanan menuju Damaskus (Kisah 9:1-43). Dan setelah melewati waktu bertahun-tahun, ia juga mengalami kegagalan. Tidak ada yang lebih berharga dibanding kata-kata yang menakjubkan yang ditulisnya dalam bacaan Alkitab kita hari ini. Apakah Anda sedang mencari kasih Allah yang tak pernah berubah? Anda akan menemukannya bila Anda mencariNya dengan sepenuh hati.