RH JUM'AT, 6 Juni 2008

Bacaan setahun: Pkh. 1-3; Mzm. 45; Ef. 2
Pasangan luar biasa? (Kisah 18:1-3, 18-28)

Pernahkah Anda mendengar kisah tentang pasangan yang tidak hanya membangun pernikahan mereka dengan baik, tetapi juga menggunakan kesatuan hidup mereka untuk mendukung pelayanan gereja mula-mula? Mereka adalah Akwila dan Priskila. Perhatikanlah sifat-sifat yang ada pada mereka, yang menjadikan diri mereka sangat membantu pelayanan rasul Paulus. Semua itu merupakan refleksi dari kekuatan pernikahan mereka.

(1). Mereka tidak mementingkan diri sendiri dan pemberani. Dalam Roma 16:4, Paulus berkata, "mereka telah mempertaruhkan nyawanya" untuk hidupnya. (2). Mereka ramah dan suka memberi tumpangan. Para jemaat bersekutu di rumah mereka (1Korintus 16:19). (3). Mereka cepat menyesuaikan diri. Dua kali mereka harus pindah—karena perintah dari Roma (Kisah 18:2) dan karena menyertai Paulus dalam perjalanan misinya (Kisah 18:18). (4). Mereka bekerja bersama-sama. Mereka sama-sama tukang kemah (Kisah 18:3). Mereka berdua melibatkan diri dan mengajar orang lain dalam pengajaran tentang Kristus. Mereka mengundang Apolos ke rumah mereka dan "dengan teliti menjelaskan kepadanya Jalan Allah" (Kisah 18:26). Akwila dan Priskila adalah satu kesatuan, satu tim, yang tak terpisahkan.