RH KAMIS, 17 Juli 2008

Bacaan Setahun: Yes. 29-31; Yak. 1
PERCIKAN IMAN (Kisah 24:10-26)
Kita semua memiliki naluri untuk menangkap keberadaan Allah (Roma 1:18-21). Namun sebagian orang mengabaikan kesadaran akan Allah dan percaya bahwa Allah itu tidak nyata. Novelis Eric Ambler sedang menulis sebuah dokumen tentang Perang Dunia II di Itali berjudul The Battle of San Pietro, ketika ledakan granat menghantamnya ke tanah dan berpikir bahwa ia telah mati. Dalam otobiografinya ia menulis, "Pikiran bawah sadarku memilih untuk bertanding dengan tipuan yang licik. Aku mendengar diriku berkata, ‘Ke dalam Tangan Tuhan aku menyerahkan jiwaku.’" Ia selamat, tetapi mengeraskan hati sehingga tidak mau mengakui peristiwa sesaat itu sebagai ungkapan dari sikap tidak percayanya kepada Allah.

Feliks, Gubernur Yudea, menunda keputusan untuk menerima Kristus sampai "ada kesempatan baik". Namun kesempatan yang baik adalah sebuah cara untuk mengelak. Kita semua perlu menyerahkan diri ke dalam tangan Allah, tidak hanya pada saat menghadapi kematian tetapi juga dalam hidup. Hal itu dimulai dengan menerima anugerah keselamatan dengan cara beriman kepada Anak-Nya.