RH SABTU, 19 Juli 2008

Bacaan Setahun: 2 Raj. 17; 2 Taw. 28; Mzm. 46; Yak. 3
NAIK DAN BERTAKHTA (Kisah 1:1-11)

Sebutkan beberapa negarawan dan diktator yang untuk waktu yang singkat mendominasi pentas dunia di abad ini: Woodrow Wilson, Franklin D. Roosevelt, Winston Churchill, Kaisar Wilhelm II, Adolf Hitler, Joseph Stalin. Di mana mereka sekarang? Mati dan dikubur! Namun di mana Yesus Kristus, yang ditolak dan disalibkan pada abad pertama di Galilea? Dia hidup untuk selama-lamanya, bertakhta di kemuliaan surga.

Setelah mati di atas kayu salib untuk menebus dosa-dosa kita, Yesus bangkit dari kubur. Empat puluh hari kemudian, Dia terangkat ke surga. Meskipun kita jarang berpikir tentang kenaikan Yesus ke surga, tetapi hal ini adalah peristiwa yang sangat penting dalam pelayanan-Nya. Peristiwa ini menandai dimulainya pelayanan-Nya sebagai Imam Agung yang mulia. Tidak ada lagi batas untuk hadir hanya di satu tempat pada suatu waktu. Dia dapat hadir di setiap tempat sebagai penolong yang kita yang tidak kelihatan, yang terus menerus berdoa untuk kita (Ibrani 7:25). Dia mengendalikan segala sesuatu dan membuat hidup yang buruk sekalipun menjadi kemuliaan bagi-Nya dan untuk kebaikan kita.