RH KAMIS, 7 Agustus 2008

Bacaan Setahun: Zef. 1-3; Yoh. 9
DI MANA JALAN YANG BAIK? (Yeremia 6:10-16)

Kita yang percaya bahwa Allah memiliki standar moral yang tidak dapat diubah, seringkali dianggap oleh beberapa golongan masyarakat sebagai orang tolol yang tidak toleran. Kita diperingatkan untuk tidak mengungkapkan ketidaksetujuan kita terhadap tingkah laku tertentu yang tidak bermoral. Seorang komentator televisi bernama Andy Rooney suatu saat menyatakan reaksinya yang keras terhadap meningkatnya tingkah laku seksual yang tidak wajar pada zaman ini. Namun tekanan dari kelompok-kelompok tertentu yang mendukung tingkah laku semacam itu memaksa komentator tersebut untuk meminta maaf.

Keadaan ini mirip dengan keadaan yang dihadapi oleh Yeremia 2600 tahun yang lalu. Nabi ini meminta mereka untuk kembali ke jalan yang dahulu, jalan yang baik (Yer 6:16), jalan pertobatan dari dosa dan jalan ketaatan kepada Allah. Ketika Yesus mengajak kita yang "letih lesu dan berbeban berat" (Mat 11:28), Dia menunjukkan kepada kita jalan yang baik itu. Dan Dia memberi jaminan bahwa "kuk yang Kupasang itu enak" dan “beban-Ku pun ringan" (Mat 11:30).