RH RABU, 6 Agustus 2008

Bacaan Setahun: Hab. 1-3; Yoh. 8
KAFETARIA KEKRISTENAN (Markus 8:34-38)

Dalam bukunya yang berjudul Thinking in the Future Tense (Berpikir Dalam Masa Depan), Edward B. Lindaman menunjuk pada "kebudayaan kafetaria dari abad ini". Budaya ini membuat orang cenderung untuk lari dari pendisiplinan hidup yang kurang menyenangkan dan hanya mencari hal-hal yang menyuguhkan kesenangan yang sementara. Banyaknya "khotbah tentang kemakmuran" akan menjauhkan kita dari kebenaran yang "bergizi" tentang pengorbanan Kristus untuk menebus dosa-dosa kita dan tuntutan-Nya kepada kita agar hidup kudus. Allah kita tidak saja penuh kasih, baik dan murah hati, Dia juga adil, kudus dan penuntut. Dia sangat membenci dosa dan tidak mau berkompromi dengan kejahatan.

Memilih makanan dari kafetaria kekristenan bukanlah pengganti makanan bergizi yang mencakup tindakan memikul salib dan mengikut Dia (Mark 8:34). Gizi yang seperti inilah yang dapat memacu pertumbuhan otot-otot rohani dan pertumbuhan karakter yang mirip Kristus.