RH SENIN, 4 Agustus 2008

Bacaan Setahun: 2 Raj. 22; 2 Taw. 34; Yoh. 6
ALLAH MENGASIHIKU? (1Yohanes 4:7-19)

Tidaklah mudah untuk memahami dalamnya kasih Allah kepada kita. Kesombongan dan ketakutan membuat kita gagal untuk mengerti betapa tidak berharganya kita dan bahwa kasih-Nya sebenarnya tak terbatas. Kadang-kadang saya merasa bangga pada diri sendiri sehingga percaya bahwa kasih yang saya terima adalah hasil usaha saya sendiri. Kebanggaan terhadap diri membuat saya merasa dikasihi hanya karena saya memang patut dikasihi, dihormati dan dihargai. Saat saya merenungkan hubungan pribadi saya dengan Allah, saya cenderung merasa bahwa kasih-Nya kepada saya didasarkan pada apa yang saya lakukan. Pada saat saya berbuat baik, Dia mengasihi saya; tetapi jika saya berbuat tidak baik, saya memperoleh cemoohan.

Namun Allah tidak mengasihi kita karena kita pantas untuk dikasihi. Dia mengasihi, bagaimanapun keadaan kita. Karena apa yang telah dilakukan oleh Yesus Kristus, kita tahu bahwa Allah selalu mengasihi kita.