RH MINGGU, 10 Agustus 2008

Bacaan Setahun: Yer. 5,6; Yoh. 12
DI MANA JANGKARMU? (2 Samuel 22:1-7)

Seorang penulis yang tidak diketahui namanya membuat analogi seperti ini: "Dapatkah Anda membayangkan dalam angin ribut seorang kapten kapal berusaha mencari tempat untuk melemparkan jangkarnya di atas kapalnya sendiri. Ia menggantungkan jangkarnya di haluan, tetapi kapal itu tetap terombang-ambing oleh angin badai. Ia melemparkan jangkarnya ke dek kapal, tetapi hal ini pun gagal. Akhirnya ia memasang jangkar itu di tempat barang-barang, tetapi tetap tidak berhasil juga.” Jangkar yang dipasang di atas kapal yang terserang badai, tidak akan menyelesaikan masalah. Cara yang efektif untuk mengatasi angin ribut dan air pasang adalah dengan melemparkan jangkar itu ke laut yang dalam. Demikian juga jika seseorang hanya mempercayai dirinya sendiri, ia tidak akan pernah mengalami keselamatan dan kedamaian yang sesungguhnya. Tindakannya sama sia-sianya dengan pelaut yang melemparkan jangkarnya di atas kapalnya sendiri. Lemparkanlah iman Anda ke dalamnya kasih dan kuasa Allah yang kekal. Letakkanlah iman Anda pada Seseorang yang memiliki kesetiaan yang tidak terbatas."

Jika kita mengandalkan kemampuan kita sendiri untuk mempertahankan diri dari badai, berarti kita salah menempatkan kepercayaan kita.