ARTIKEL

PERANGI KEMALASAN

Kita tak bisa menyangkal bahwa perekonomian negara kita sedang sakit. Stagflasi menjadi ancaman tersendiri. Di tengah inflasi yang naik pesat pertumbuhan ekonomi justru menurun, lowongan pekerjaan makin sempit, sementara jumlah orang yang di PHK atau yang sekarang menganggur lebih banyak. Keadaan yang sungguh memprihatinkan. Namun sayangnya, tidak semua pengangguran itu disebabkan karena situasi ekonomi yang sulit, ada banyak orang menganggur karena memang pada dasarnya ia malas. Lalu untuk menutupi kemalasannya itu, ia berdalih bahwa situasi yang sulit seperti inilah yang menyebabkan ia jadi pengangguran.

Firman Allah dengan tegas berkata bahwa siapa yang tidak mau bekerja, janganlah ia makan. Tuhan benci kemalasan. Mengapa? Karena Ia adalah Allah yang juga bekerja. Jangan pernah bayangkan kalau Tuhan hanya duduk-duduk saja di singgasana surga dan bermalas-malasan di sofaNya. Saya lebih suka membayangkan Tuhan sedang sibuk bekerja. Mengatur tata surya, menumbuhkan pepohonan, menjaga kelangsungan alam, menjawab setiap dering doa yang terdengar di surga dan melakukan banyak pekerjaan lainnya.

Saya tertarik dengan cara pemerintahan Belanda kuno memberantas kemalasan. Orang yang tidak mau bekerja tersebut akan dimasukkan ke dalam suatu sumur kering, lalu sedikit demi sedikit mulai dialirkan air untuk menggenangi sumur itu. Kalau hal ini dibiarkan terus, maka si pemalas itu pasti akan mati tenggelam. Itu sebabnya di sumur itu juga disediakan sebuah pompa untuk memompa air yang masuk ke dalam sumur tersebut agar air yang sudah masuk itu keluar lagi. Jadi kalau si terhukum yang malas itu ingin selamat, tidak ada pilihan lain kecuali bekerja keras memompa air yang masuk ke dalam sumur itu supaya keluar lagi. Dengan hukuman seperti ini, biasanya si terhukum akan membiasakan diri untuk bekerja keras.

Kalau saja kita mau berusaha lebih keras, tidak akan pernah ada kamusnya kita menganggur. Tuhan sebenarnya selalu menunjukkan banyak hal yang bisa kita garap, hanya sayang kita terlalu malas untuk melakukannya. Jika kita malas, bagaimana mungkin Tuhan memberkati kita? Jika Ia memberkati kemalasan kita, bisa-bisa kita akan jadi orang yang lebih malas lagi, bukan? Kita bukan ditentukan menjadi pemalas, kita adalah orang yang bekerja, karena Bapa kita juga bekerja.

Jika saat ini kita masih menganggur, koreksi diri jangan-jangan itu karena kemalasan kita.
“...jika seorang tidak mau bekerja, janganlah ia makan.”
II Tesalonika 3:10


Tahukah Anda?

Jenius adalah 1 % inspirasi dan 99 % keringat. Tidak ada yang dapat menggantikan kerja keras. Keberuntungan adalah sesuatu yang terjadi ketika kesempatan bertemu dengan kesiapan.

Ketika satu pintu tertutup, pintu lain terbuka; namun terkadang kita melihat dan menyesali pintu tertutup tersebut terlalu lama hingga kita tidak melihat pintu lain yang telah terbuka.
Jangan biarkan jati diri menyatu dengan pekerjaan Anda. Jika pekerjaan Anda lenyap, jati diri Anda tidak akan pernah hilang.

Hari ini Anda adalah orang yang sama dengan Anda di lima tahun mendatang, kecuali dua hal: orang-orang di sekeliling Anda dan buku-buku yang Anda baca.Takut akan kegagalan seharusnya tidak menjadi alasan untuk tidak mencoba sesuatu.

Kepemimpinan adalah Anda sendiri dan apa yang Anda lakukan.Kejujuran adalah batu penjuru dari segala kesuksesan, Pengakuan adalah motivasi terkuat. Bahkan kritik dapat membangun rasa percaya diri saat "disisipkan" diantara pujian.
Jika Anda dapat memimpikannya, Anda dapat melakukannnya. Ingatlah, semua ini diawali dengan seekor tikus, Tanpa inspirasi.... kita akan binasa.
Uang merupakan hamba yang sangat baik, tetapi tuan yang sangat buruk. Sumber kekuatan baru bukanlah uang yang berada dalam genggaman tangan beberapa orang, namun informasi di tangan orang banyak.

Yang terpenting dalam Olimpiade bukanlah kemenangan, tetapi keikutsertaan... Yang terpenting dari kehidupan bukanlah kemenangan namun bagaimana bertanding dengan baik.
Kebahagiaan biasanya merupakan hasil dari sebuah pengorbanan. Sebelum tidur, bertanyalah, kebaikan apa yang sudah kulakukan hari ini?