RH Minggu 7 Februari 2010

Minggu, 7 Februari 2010
Bukan Sekedar Kata (Mazmur 45) Dalam pengantar buku Menjadi Penulis, Andar Ismail menegaskan pentingnya isi tulisan. Ia mengatakan, "Menulis bukanlah sekadar merangkaikan kata, melainkan menuliskan hikmat yang mencerahkan dan menumbuhkan pembaca. Sepandai-pandainya kita menuangkan, yang lebih menentukan adalah apa yang dituangkan. Apa gunanya menuang sebuah botol jika isinya adalah air keruh? Atau, apa yang mau dituang dari sebuah botol apabila botol itu masih kosong?" Pengakuan pemazmur menunjukkan proses serupa. Mazmur-mazmurnya tertuang dari perkara-perkara yang memenuhi hatinya. Ungkapan "kata-kata indah", menurut konkordansi Alkitab, mengacu pada perkara-perkara yang baik, mulia, luhur, dan benar. Ketika hal itu meluap-luap memenuhi hatinya, ia pun tergerak untuk menggubah sajak. Kehidupan kita, seperti halnya tulisan yang jujur, menyatakan apa yang ada di dalam hati kita. Kita akan menjalani kehidupan yang baik jika perbendaharaan hati kita meluap-luap dengan perkara-perkara yang baik. Hal itu akan menggerakkan kita untuk menuliskan sajak kehidupan yang indah, kehidupan yang mengungkapkan kasih dan ketaatan kita kepada Raja segala raja.