RH Minggu, 13 Juni 2010

SALING MELAYANI (1 Petrus 4: 7-11)

Ketika Bill Hybels dan jemaatnya mendirikan gedung gereja, mereka tidak punya cukup uang untuk mempekerjakan karyawan. Jadi, semua anggota diminta melayani. Ada yang membersihkan toilet, merawat taman, mengurus administrasi, dan lain-lain. Kekurangan dana itu ternyata membawa berkat besar. Ketika semua terlibat dalam pelayanan, mereka merasa diri berarti. Juga tumbuh persekutuan yang akrab dan penuh sukacita. "Gereja dirancang sebagai organisasi relawan. Kuasa gereja muncul ketika setiap orang memberikan bakat mereka," ungkap Hybels dalam bukunya The Volunteer Revolution.

Jika setiap anggota saling melayani, bukan hanya gedung gereja yang terawat rapi. Pelayanan yang tulus itu akan menumbuhkan kasih. Pada dasarnya, melayani bukanlah sekadar mengikuti aktivitas gerejawi, melainkan juga mewujudkan kasih dalam tindakan. Apakah gereja Anda sedang kekurangan staf? Kekurangan biaya untuk merawat gereja? Inilah saatnya kita saling melayani. Libatkan diri Anda dalam pelayanan yang tulus. Gereja Anda akan terlayani dengan baik, dan Anda sendiri akan bertumbuh!