Ringkasan Khotbah Minggu, 30 Mei ‘10


Kecewa (Mazmur 73: 1-28)

Kitab Mazmur 73 ditulis oleh Asaf. Asaf adalah seorang Lewi dan pemimpin biduan. Asaf merupakan orang yang dikhususkan sebagai iman. Dari ayat 13 kita dapat mengetahui bahwa Asaf memiliki kehidupan yang bersih di hadapan Tuhan. Dalam Mazmur 73 ini menyiratkan kata-kata dan kalimat yang berisi amarah dan rasa kecewa. Sekalipun Asaf adalah seorang iman, ia juga pernah merasakan kecewa. Tetapi rasa kecewanya itu terhapus tatkala ia mulai memandang Tuhan. Setiap orang pasti pernah merasakan kecewa. Pada saat kita memandang kepada Tuhan, maka Tuhan dapat mengubah rasa kecewa kita. Perasaan kecewa tidak lagi membuat kita jauh dari Tuhan melainkan membuat kita semakin dekat dengan Tuhan.

Ada tiga kunci untuk mengubah perasaan kecewa, yaitu:

1. Jangan lari dari Tuhan tapi cari jawabannya kepada Tuhan. Pada saat kita mulai kecewa dengan sekeliling kita dan kita mencari jawaban kepada Tuhan, maka kita pun akan beroleh pengertian dari Tuhan. Allah tidak akan diam saja memperhatikan setiap tingkah laku manusia yang berdosa (Rm. 1: 18).

2. Yakinkan diri bahwa Tuhan itu baik dan Tuhan tidak pernah salah (ay.1). Apa pun yang menjadi persoalan kita dan sekalipun Tuhan tidak menjawab doa kita, Tuhan tetap baik. Asaf mungkin tidak mendapati keadaan sekelilingnya berubah, tetapi ia mengalami perubahan pengalaman rohani. Ia dapat melihat Tuhan itu baik dan penuh kasih setia.


3. Jadikan rasa kecewa itu ukuran motivasi kita dalam mencari Tuhan. Banyak orang yang menjadi mundur dan tidak lagi beribadah hanya karena kecewa pada sekelilingnya dan juga pada Tuhan. Bagaimana dengan motivasi ibadah kita? Berkat atau Tuhan itu sendiri. Jangan biarkan rasa kecewa dapat menjauhkan kita dari Tuhan. Pada saat kita mulai kecewa pandanglah kepada Tuhan maka rasa kecewa itu akan berubah. Kita akan selalu mendapati Tuhan itu baik dan penuh dengan kasih setia. Amin

By: Pdm. Handoko - Minggu, 30 Mei ‘10