RH Selasa, 07 September 2010

PENGKHOTBAH BERTARIF (Kisah Para Rasul 20: 31-38)

Memanfaatkan nama tenar yang sudah dimiliki, seorang pengkhotbah meminta bayaran dengan nominal tertentu, serta fasilitas akomodasi kelas utama untuk pelayanan yang ia berikan. Pihak penyelenggara pun menyanggupinya. Dengan alasan, nama populer yang dimiliki sang pengkhotbah menjadi "jaminan" suksesnya acara. Hal ini sangat bertolak-belakang dengan Paulus. Kita diajar bagaimana kita mesti melayani Tuhan. Jangan sampai ketika melayani Dia, kita memanfaatkan kesempatan untuk meraup keuntungan pribadi dari mereka yang kita layani. Jangan sampai nama besar membuat kita menuntut lebih banyak fasilitas dan kenyamanan. Kemurnian dan ketulusan hati adalah kunci dalam mengabdi kepada Tuhan. Dan di situlah pelayanan kita akan berbuah banyak dan memuliakan Tuhan. Pelayanan bukan tempat mencari keuntungan pribadi melainkan tempat paling tepat untuk tulus mengabdi.